Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Kapal Angkut Biji-bijian Ukraina Kandas, Terusan Suez Sempat Macet
9 Januari 2023 19:03 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Lalu lintas maritim Terusan Suez kembali normal usai sempat terganggu ketika kapal kargo M/V Glory yang membawa biji-bijian dari Ukraina menuju China kandas pada Senin (9/1).
ADVERTISEMENT
Kecelakaan itu melibatkan kapal sepanjang 225 meter yang terdaftar di Kepulauan Marshall. Kepala Otoritas Terusan Suez (SCA), Osama Rabie, mengumumkan lalu lintas sudah berjalan kembali usai otoritas memobilisasi empat kapal tunda untuk menderek M/V Glory.
"Kanal itu mendaftarkan 51 kapal yang lewat di kedua arah pada Senin," terang Rabie, dikutip dari AFP, Senin (9/1).
Menurut data dari VesselFinder dan MarineTraffic, M/V Glory adalah kapal muatan curah atau kapal bulker. Kapal tersebut berangkat dari Pelabuhan Chornomorsk di Ukraina pada 25 Desember.
Berdasarkan Joint Coordination Centre (JCC), M/V Glory membawa kiriman 65.970 metrik ton jagung Ukraina. JCC adalah pusat koordinasi ekspor gandum Ukraina di bawah perjanjian Black Sea Grain Initiative yang melibatkan Rusia, Ukraina, Turki, dan PBB.
ADVERTISEMENT
Dalam pelayarannya, M/V Glory mendapatkan izin untuk melanjutkan perjalanannya dari Istanbul setelah pemeriksaan pada 3 Januari.
Ketika mengalami kendala teknis, kapal tersebut sedang berlayar 38 kilometer ke arah selatan melalui Terusan Suez dalam rute dari Turki.
Insiden ini pertama kali dilaporkan perusahaan Norwegia, Leth, yang merupakan agen pengiriman bagi banyak kapal di Terusan Suez.
"M/V Glory kandas saat bergabung dengan konvoi Southbound dekat al-Qantara," cuit perusahaan tersebut.
Setelah mengerahkan sejumlah kapal tunda, otoritas Mesir yang menjalankan jalur air vital ini berhasil mengapungkan M/V Glory.
"21 kapal yang menuju ke selatan akan memulai/melanjutkan transit mereka. Diperkirakan hanya penundaan kecil," terang Leth.
Insiden semacam ini terjadi dari waktu ke waktu di jalur air yang sibuk tersebut. Akibat kerusakan teknis, kapal tanker minyak Affinity V juga mengalami penyumbatan singkat pada September 2022.
ADVERTISEMENT
Kendati demikian, kejadian terbaru itu memicu kekhawatiran akan terulangnya peristiwa pada 2021 ketika kapal kontainer raksasa Ever Given tersangkut secara diagonal di Terusan Suez.
Penutupan jalur air buatan manusia yang menghubungkan Asia dan Eropa selama sepekan tersebut menelan biaya miliaran dolar karena penundaan pengiriman, serta merenggut nyawa seorang pegawai SCA dalam operasi untuk membebaskan Ever Given.
Mesir kehilangan USD 12 juta (Rp 187 miliar) hingga USD 15 juta (Rp 233 miliar) setiap hari karena penutupan Terusan Suez. Perdagangan maritim global pun mengalami kerugian miliaran dolar per hari.
Kelancaran lalu lintas melalui Terusan Suez sangat penting bagi Mesir. Sebab, negara ini tengah dilanda krisis ekonomi.
Jalur air tersebut—yang digunakan untuk sekitar sepuluh persen perdagangan maritim di dunia—adalah salah satu sumber utama pendapatan mata uang asing bagi Mesir.
ADVERTISEMENT
Terusan Suez menghasilkan lebih dari USD 7 miliar (109 triliun) per tahun. Presiden Mesir, Abdel Fattah al-Sisi, lantas menyetujui sebuah proyek untuk memperlebar dan memperdalam bagian selatan kanal tempat terjadinya insiden Ever Given pada 2022.