Kapal Coldplay Siap Beroperasi, Ada Transfer Teknologi Kelestarian Lingkungan

22 November 2023 11:43 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mantan Bupati Tangerang, Ahmed Zaki Iskandar bersama The Ocean Cleanup di atas kapal yang diberikan Coldplay Neon Moon II. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Mantan Bupati Tangerang, Ahmed Zaki Iskandar bersama The Ocean Cleanup di atas kapal yang diberikan Coldplay Neon Moon II. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Bukan hanya sekadar menggelar konser di Jakarta pada 15 November lalu, grup band asal Inggris, Coldplay ternyata juga memberikan 'hadiah' berupa kapal jenis interceptor kepada Pemerintah Indonesia. Adapun hadiah tersebut khusus ditujukan kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang.
ADVERTISEMENT
Orang penting di balik hibah ini adalah Ahmed Zaki Iskandar, mantan Bupati Tangerang, yang ikut berjibaku menyiapkan semuanya.
“Alhamdulillah, kapal ini sekarang ada di hadapan kita,” kata Bang Zaki, sapaan akrabnya dengan senyum semringah.
Kapal dengan nama Neon Moon II ini hasil kerja sama Coldplay dengan The Ocean Cleanup, kapal generasi ketiga ini menjadi satu-satunya yang beroperasi di Indonesia. Kapal ini juga merupakan kapal tercanggih bertenaga surya yang tersimpan dalam baterai lithium. Pembuatan kapal ini menelan biaya hingga USD 777.000 atau sekitar Rp 12 miliar (kurs Rp 15.500).
Kapal ini datang ke Indonesia dalam keadaan belum terangkai lalu dirangkai di Dok Koja Bahari dalam waktu 12 hari saja. Catatan itu lebih cepat dari kapal-kapal sejenisnya yang dikirim ke berbagai negara.
ADVERTISEMENT
Sejatinya, hibah kapal ini tak lepas dari tangan dingin A. Zaki Iskandar ketika menjabat Bupati Tangerang pada 2021 silam, harus memonitor terus menerus untuk memastikan hibah ini cepat terealisasi dengan dukungan Kemenko Marves dan Kementerian PUPR. Dua tahun kemudian baru menjadi kenyataan, bantuan tersebut bertujuan membantu mengatasi permasalahan lingkungan, khususnya sampah di Sungai Cisadane.
Kapal Neon Moon II hasil kerja sama Coldplay dengan The Ocean Cleanup. Foto: Dok. Istimewa
Dari total volume sampah 2.305 ton per hari di Kabupaten Tangerang, 130 ton di antaranya tercatat di Sungai Cisadane dengan 84% adalah limbah rumah tangga. Angka ini sangat mengkhawatirkan karena akan menimbulkan kerusakan lingkungan serta berdampak pada kesehatan warga.
Saat ini, kapal tersebut berada di kawasan Koja dan telah diterjunkan ke laut serta siap dibawa ke Sungai Cisadane. Selaku orang yang peduli dengan lingkungan, Bang Zaki hadir dan terlihat antusias serta semringah melihat kapal berwarna putih-biru tersebut siap dioperasikan.
ADVERTISEMENT
"Saya mengucapkan terima kasih kepada Ocean Cleanup yang sudah bekerja keras membawa kapal interceptor. Terima kasih kepada Coldplay yang ikut membantu memberikan sponsorship kepada interceptor ini," terang Bang Zaki.
"Kapal interceptor yang kita proses hampir 2 tahun lalu sudah bisa kita lihat, terpasang serta beroperasi dengan baik," ungkap dia.
"Ini juga harus jadi ide, agar bisa bikin kapal serupa, sehingga ada transfer teknologinya untuk kelestarian lingkungan,” tambahnya.
Kapal ini akan ditugaskan di Sungai Cisadane untuk mencegat sampah yang mengalir dari sungai menuju laut. Tidak berhenti di sini saja, Bang Zaki juga berharap teknologi ini bisa dicontoh agar permasalahan sampah di bantaran sungai bisa terselesaikan.
Dalam pengoperasiannya, Pemkab Tangerang juga telah mempersiapkan bank sampah serta melakukan pelatihan pemilahan dan pemrosesan sampah. Setelah itu sisa residu sampah tidak terpilah akan diangkut ke TPA Jatiwaringin.
ADVERTISEMENT
Mantan Bupati Tangerang, A. Zaki Iskandar bersama The Ocean Cleanup di atas kapal yang diberikan Coldplay untuk membersihkan sampah di Cisadane. Foto: Dok. Istimewa
Sebagai informasi, Kapal Interceptor Neon Moon II memiliki panjang 23 meter dan lebar 9 meter yang dapat beroperasi selama 24 jam. Kapal ini telah dilengkapi sistem pencegah sampah yang canggih sehingga dapat menyaring sampah dengan ukuran hingga 50 cm.
Kapal ini memiliki 6 tongkang interceptor yang mampu menampung sekitar 1,5 ton sampah atau total 9 ton sampah. Kapal ini benar-benar ramah lingkungan, karena bertenaga matahari yang disimpan dalam baterai lithium. Diharapkan dengan bantuan kapal Interceptor Neon Moon II ini, dapat mengurangi jumlah sampah plastik yang masuk ke laut dan sungai Cisadane.
"Sekali lagi kami mengucapkan terima kasih atas nama masyarakat dengan datangnya interceptor ini mudah-mudahan sampah yang berada di Sungai Cisadane bisa kita angkut dengan baik," tutup Bang Zaki.
ADVERTISEMENT
(LAN)