Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Kapolda Jateng: Massa 212 di Solo Diajak Pilih Paslon Nomor 02
14 Januari 2019 15:30 WIB
Diperbarui 15 Maret 2019 3:49 WIB
ADVERTISEMENT
Kapolda Jawa Tengah, Irjen Pol Condro Kirono menyayangkan kegiatan Tablig Akbar 212 di Gladak, Solo, yang harusnya diisi ceramah kerohanian, tetapi ternyata terselip unsur politik Pilpres 2019.
ADVERTISEMENT
"Saat pelaksanaan bukan mengajak kebaikan tetapi malah mengajak massanya untuk coblos nomor 2, dan menebar kebencian, serta permusuhan," ungkapnya melalui pesan singkat, Senin (14/1).
Condro juga menyebut pihak kepolisian di-bully karena membatasi acara itu hanya sampai pukul 09.00 WIB. Namun ia tak ambil pusing karena merasa hanya menjalankan tugas.
"Karena merasa dihalangi polisi, mereka mem-bully dan mendelegitimasi polisi, seolah-seolah memusuhi umat Islam, tapi kami tidak represif. Tetap senyum dan simpatik, walaupun di-bully," tutur dia.
Ia mengatakan, anggota PA 212, menyebut kepolisian sengaja menghalangi para peserta hadir ke tablig akbar. Padahal, lanjut dia, acara tersebut belum mengantongi izin resmi dari instansi terkait, baik Dinas Perhubungan maupun kepolisian.
“Acara Tablig Akbar PA 212 di Solo sudah kita sarankan untuk di Masjid Agung kalau itu kegiatan agama. Jangan di Gladak atau Jalan Slamet Riyadi, karena itu jalan umum," kata Condro.
Condro menjelaskan, apabila suatu kegiatan menggunakan fasilitas umum atau publik, panitianya harus taat terhadap prosedur. Selain dari pihak kepolisian, panitia harus mendapatkan izin dari pihak Dinas Perhubungan yang mempunyai kebijakan memberikan izin menutup jalan.
ADVERTISEMENT
"Mereka berpendapat bahwa kegiatan mereka adalah giat agama sehingga tidak perlu izin, cukup pemberitahuan. Karena tidak ada izin maka giat mereka juga kita batasi dan kita sekat di beberapa titik," terangnya.
Massa Tablig Akbar PA 212 membubarkan diri pada pukul 09.00 WIB setelah diimbau pihak kepolisian. Acara tersebut dihadiri oleh Ketua PA 212 Slamet Maarif dan politikus senior PAN Amien Rais.
Panitia acara itu mengaku kecewa karena pihak kepolisian tidak mengizinkan acara tersebut dihelat di jalan umum yang di akhir pekan biasanya dipakai kegiatan Car Free Day (CFD).