Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Kapolda NTT Tegaskan Proses Seleksi 11 Calon Taruna Akpol Transparan
8 Juli 2024 11:20 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Ramai di media sosial informasi 11 nama calon taruna Akpol tahun 2024 asal NTT yang disebut-sebut bukan asli putra daerah. Dari 11 calon taruna yang lolos, hanya satu putra daerah asal NTT, lainnya pendatang.
ADVERTISEMENT
Menanggapi hal tersebut, Kapolda NTT Irjen Pol Daniel Tahi Monang Silitonga menegaskan, proses seleksi telah dilaksanakan sesuai standar ISO 9007 dengan transparansi yang tinggi.
“Saya tempatkan pengawas internal dan eksternal untuk mengawasi tahapan dan proses serta hasilnya sangat baik,” ungkap Kapolda NTT dalam keterangannya, Senin (8/7).
Sementara Kabid Humas Polda NTT, Kombes Pol Ariasandy membantah pihaknya kurang memprioritaskan putra dan putri asli NTT.
“Siapa saja boleh mendaftar, dan tidak ada yang ditutup-tutupi selama proses seleksi,” katanya di Kupang, Senin (8/7), seperti dikutip dari Antara.
Ia mengatakan, dari tiga kuota reguler itu terdapat tiga peserta yang lahir dan besar di NTT dan dinyatakan lolos ke pusat.
“Lalu ada dua orang yang sejak SD sudah tinggal di NTT, sehingga tidak benar jika dikatakan bahwa kurang prioritaskan putra dan putri NTT,” tegasnya.
ADVERTISEMENT
Ombudsman Ngaku Tak Dilibatkan saat Seleksi
Kepala Ombudsman NTT, Darius Beda Daton, mengatakan, pihaknya telah mencermati semua suara publik terkait hal ini dan ikut prihatin. Ia telah meneruskan protes ini ke Irwasda Polda NTT.
"Apakah ada nepotisme atau tidak, perlu dibuktikan lagi. Bukankah semua warga negara boleh mengikuti seleksi seperti ini di seluruh Indonesia? Orang NTT boleh ikut seleksi taruna Akpol di provinsi lain, pun demikian sebaliknya," ujarnya.
Kata Darius, Ombudsman NTT tidak dilibatkan sejak awal sebagai pengawas eksternal seleksi taruna Akpol Polda NTT tahun 2024, sehingga kurang mengikuti proses dan tahapan sejak awal, sampai pengumuman kelulusan oleh panitia daerah.
"Setahu saya, biasanya Biro SDM Polda NTT melibatkan pengawas internal dan eksternal dalam seleksi seperti ini agar transparan dan akuntabel," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Ia mengatakan, hal ini bukan soal anak-anak NTT mampu atau tidak mampu bersaing, tetapi lebih kepada keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, hal yang sering diucap Presiden Jokowi untuk membandingkan wilayah Barat dan Timur.
Karena itu, memang harus ada afirmasi khusus untuk wilayah Timur.
"Tapi sudah lah, panitia daerah tentu punya ukuran dan timbangan sebagaimana biasanya seleksi dilakukan. Kita hanya berharap suara-suara dari NTT terus bergaung dan didengar oleh Kapolri sehingga hasil seleksi dapat ditinjau kembali, utamanya untuk memenuhi syarat keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia," harapnya.
Kesebelas nama ini dinyatakan lulus setelah Polda NTT melalui sidang akhir menentukan kelulusan calon taruna Akademi Kepolisian (Akpol) dalam Panitia Daerah (Panda) Polda NTT tahun ajaran 2024, Rabu (3/7).
ADVERTISEMENT
Kabag Dalpers Biro SDM Polda NTT, AKBP Sajimin, mengatakan Mabes Polri memberikan alokasi kuota sebanyak 11 orang untuk Polda NTT, yang terbagi menjadi 5 orang dari kuota Mabes dan 6 dari kuota reguler.
Para peserta yang dinyatakan lulus akan segera berangkat ke Akpol Semarang pada akhir pekan ini untuk mengikuti seleksi di tingkat Mabes selama tiga pekan, dari 7 Juli hingga 1 Agustus 2024 dan bakal memulai pendidikan di Lemdik Akpol Semarang mulai 2 Agustus 2024 dengan durasi pendidikan selama 4 tahun.