Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Polda Sumatera Utara dan Densus 88 terus menangkap terduga dan tersangka teroris setelah aksi bom bunuh diri di Polrestabes Medan. Hingga Senin (18/11) sudah 26 tersangka teroris yang ditangkap.
ADVERTISEMENT
"(Mereka) Rata-rata masih pada muda, sebagian tadi saya cek di tahanan ada yang menyesal kenapa kok ikut kelompok seperti ini," kata Kapolda Sumut Irjen Agus Andrianto usai pemusnahan bahan bukti bom di kebun tebu, Desa Klumpang Kebun, Kecamatan Hamparan Perak, Deli Serdang, Sumut.
Selain itu, Agus mengatakan hampir sebagian besar tersangka teroris yang ditangkap ini tidak hafal Pancasila dan tidak hafal lagu nasional Indonesia Raya. Agus sudah bertemu dengan mereka untuk memastikan hal tersebut.
"Rata-rata suruh nyanyi Indonesia Raya enggak bisa, suruh Pancasila enggak hafal. Saya tanya cinta Indonesia diam saja, 'kalau enggak cinta, keluar saja dari Indonesia' saya bilang gitu, keluar aja dari sini, begitu saya bilang," ucap Agus.
ADVERTISEMENT
Menurut Agus, seluruh tersangka teroris itu memiliki kaitan dengan kelompok ISIS.
"Mereka berbait kepada ISIS, baik kepada Abu Bakar al-Baghdadi maupun penggantinya. (Saat ini mereka) sudah diserahkan ke Densus 88," tutur Agus.
Aksi bom bunuh di Polrestabes Medan terjadi para Rabu (13/11). Akibat peristiwa itu, enam orang terluka.
Pelaku bom bunuh diri yakni Rabbial Muslim Nasution (RMN). Rabbial merupakan pria berumur 24 tahun yang berasal dari daerah Sei Putih Barat, Kecamatan Medan Petisah, Medan, Provinsi Sumatera Utara.