Polisi Akan Kumpulkan Warga Rusun Pulogebang Terkait Insiden Joker

25 September 2017 15:14 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:15 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kapolres Jakarta Timur Kombes Andry Wibowo. (Foto: Fanny Kusumawardhnai/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Kapolres Jakarta Timur Kombes Andry Wibowo. (Foto: Fanny Kusumawardhnai/kumparan)
ADVERTISEMENT
Beredar video pembubaran ibadah kebaktian di Rusun Pulogebang di media sosial. Belakangan, pelaku bernama Nasoem Sulaiman alias Joker sudah meminta maaf. Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Argo Yuwono, mengungkapkan pihak kepolisian akan mengumpulkan warga rusun sore nanti agar kasus serupa tidak terulang.
ADVERTISEMENT
"Artinya bahwa dalam satu rusun nanti sore akan dikumpulkan oleh Kapolres Jakarta Timur," ujar Argo di Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin (25/9).
Ia mengungkapkan, kejadian dalam video tersebut disebabkan karena masing-masing warga rusun banyak yang tidak kenal satu sama lain. Sehingga, miss komunikasi sering terjadi.
"Di rusun itu, antara satu kamar dengan lain enggak kenal. Apalagi satu lantai dengan lantai lain. Itu harus dibiasakan teman-teman yang tinggal di rusun harus saling kenal," ujar Argo.
Dengan komunikasi yang baik, Argo berharap kasus tersebut bisa diselesaikan dengan baik. Hingga saat ini, pihaknya masih melakukan pemeriksaan terkait kasus tersebut.
Dalam video tersebut, Nasoem Sulaiman alias Joker tampak marah-marah, membubarkan anak-anak yang tengah beribadah sambil membawa alat-alat pertukangan seperti gergaji dan kapak. Berdasarkan pengakuan tersangka kepada polisi, ia sebenarnya tidak bermaksud untuk mengancam dengan senjata.
ADVERTISEMENT
Menurut Kapolres Metro Jakarta Timur, Kombes Andry Wibowo, tersangka membawa alat-alat tersebut karena memang baru pulang dari bekerja. Diketahui, tersangka bekerja sebagai tukang bangunan.