Kapolri: Puncak Arus Balik Diprediksi 5–7 April 2025

31 Maret 2025 3:02 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memantau arus mudik di bandara soekarno hatta, Sabtu (29/3).  Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memantau arus mudik di bandara soekarno hatta, Sabtu (29/3). Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memprediksi puncak arus balik Lebaran 2025 jatuh pada 5–7 April 2025 mendatang. Hal itu disampaikannya usai rapat monitoring kesiapan pengamanan malam takbiran dan pelaksanaan salat Id, di Gedung Promoter Polda Metro Jaya, Jakarta, Minggu (30/3).
ADVERTISEMENT
"Prediksi arus balik ini akan diperkirakan tanggal 5 sampai dengan 7 April," kata Sigit kepada wartawan, Minggu (30/3).
Sigit menyebut bahwa pemerintah telah menyiapkan sejumlah strategi untuk menghadapi arus balik Lebaran 2025, mulai dari diskon tarif tol hingga rekayasa lalu lintas.
"Pemerintah tentunya melakukan berbagai macam strategi mulai dari diskon tarif tol, diskon tiket pesawat, termasuk juga mempersiapkan pengaturan rekayasa mulai dari one way kemudian contraflow," ucap dia.
Jika puncak arus balik terpantau sangat padat, kata dia, pemerintah membuka peluang untuk diberlakukannya bebas tarif di sejumlah tol tertentu.
"Nanti pada saat puncaknya pada saat arus balik apabila memang jalur sangat padat mungkin juga akan dilakukan pembebasan tarif di wilayah-wilayah tol tertentu, seperti misalnya Cisumdawu," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Akan tetapi, ia menekankan bahwa skema tersebut masih akan dibahas lebih lanjut bersama sejumlah pihak dan stakeholder terkait.
Dalam kesempatan itu, Sigit meminta jajarannya tetap bersiaga menghadapi lonjakan pemudik, termasuk pada hari H dan H+1 Lebaran 2025.
Pasalnya, ia mengungkapkan bahwa masih ada tersisa sekitar 20 persen masyarakat yang belum mudik hingga saat ini.
Pada tahun ini, diprediksi setidaknya ada 2,1 juta masyarakat yang akan melakukan perjalanan ke kampung halaman mereka.
"Biasanya ini juga akan ada lonjakan pas kegiatan halal bihalal akan terjadi lonjakan, baik di hari H, H+1, ini biasanya masih ada," tutur dia.
"Saya minta untuk seluruh jajaran juga tetap waspada dan mempersiapkan berbagai macam alternatif rekayasa, baik mulai dari contraflow, one way lokal maupun one way nasional," pungkasnya.
ADVERTISEMENT