Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Seniman jalanan asal Inggris, Banksy , kembali membuat karya seni sarat pesan politis di Israel. Kali ini, Banksy membuat seni bertema Natal yang menyindir tembok tinggi yang didirikan Israel di Palestina.
ADVERTISEMENT
Seperti diberitakan Reuters, Minggu (22/12), seni berjudul "Scar of Bethlehem" itu dipamerkan di hotel milik Banksy, The Walled Off Hotel, di dekat tembok Israel.
Karya seni itu menampilkan diorama kelahiran Kristus. Di belakangnya, terdapat tembok tinggi Israel. Di tengah tembok itu, terdapat lubang peluru dengan noda hitam atau luka membentuk Bintang Bethlehem.
Menurut manajer hotel, Wisam Salsa, karya seni itu mencerminkan kehidupan di Bethlehem saat ini, terbatasi oleh tembok. "Natal dikenali dengan Bintang Bethlehem, yang membuat banyak orang datang ke kelahiran Yesus," kata Salsa.
"Kau melihat ada luka, ada lubang di tembok yang menandai tembok tersebut dan bagaimana kehidupan di Bethlehem saat ini," lanjut dia.
Israel beralasan tembok tinggi tersebut dibuat untuk mencegah serangan dari milisi asal Tepi Barat, Palestina. Sementara warga Palestina menganggap tembok itu adalah simbol penjajahan dan pencaplokan wilayah oleh Israel.
Ketimpangan bisa dilihat di dua sisi yang berbeda dari tembok tersebut. Pembangunan pesat terlihat di sisi Israel. Sementara kemelaratan dan serba kekurangan terlihat di sisi Palestina.
ADVERTISEMENT
Banksy terkenal kerap menyuarakan kritiknya terhadap Israel melalui mural di tembok pembatas itu. Seni kali ini juga menuai apresiasi dari masyarakat. Seperti karya seni lainnya, interpretasi bisa berbeda-beda dari setiap penikmatnya.
Arnaud Lucien, turis Prancis, justru melihat karya seni Banksy menyiratkan pesan perdamaian.
"Ini (karya Banksy) adalah adegan, adegan dalam Alkitab yang diubah jadi politis. Pesannya sangat menarik karena pesan perdamaian bagi Palestina dan Israel, dan saya kira ini karya seni yang bagus," kata Lucien.