Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Kasus Aktif Covid-19 di Indonesia Naik 24,58% Usai Libur Lebaran
2 Mei 2023 18:07 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Kasus corona di Indonesia kembali naik usai libur Lebaran 2023. Kenaikan ini juga tak lepas dari adanya varian baru corona, XBB1.16 atau Arcturus di Tanah Air.
ADVERTISEMENT
Berikut kami rangkum datanya untukmu.
Pada 29 April 2023, kasus konfirmasi harian mencapai 2.074. Padahal pada 22 April, kasu harian ada di angka 752. Artinya ada kenaikan hampir 3 kali lipat saat libur Lebaran.
Sementara itu, kasus aktif corona di Indonesia ada di angka 13.880 per 1 Mei 2023. Artinya ada kenaikan sebesar 24,58 persen dalam sepekan terakhir.
Sementara, puncak kematian akibat corona terjadi pada 28 April, yaitu 37 orang. Padahal kasus kematian ada di bawah 10 pada 22 April.
Sebenarnya, peningkatan kasus positif COVID-19 dan jumlah vaksin yang terbatas membuat pemerintah menyarankan masyarakat lebih disiplin memakai masker. Kepala Seksi Surveilans, Epidemiologi, dan Imunisasi Dinkes DKI Jakarta, Ngabila Salama, meminta masyarakat tidak panik, terutama bagi masyarakat DKI. Sebab, kondisi pandemi di ibu kota masih sangat terkendali.
ADVERTISEMENT
“Keterbatasan jumlah vaksin sebaiknya membuat masyarakat berpikir untuk mencegah sakit dengan lebih disiplin dalam bermasker, terutama jika sedang sakit, bertemu dengan orang sakit, atau berada di transportasi publik,” kata Ngabila dalam keterangannya, Sabtu (15/4) lalu.
Sebelumnya, Kemenkes sempat mengakui adanya peningkatan kasus tersebut. Namun, naiknya kasus Covid kali ini dinilai masih terkendali. Menkes Budi Gunadi Sadikin pun optimis saat Lebaran dan mudik tahun 2023, antibodi masyarakat Indonesia saat ini masih tinggi.
“Tapi imun, terakhir sero survei 99% punya antibodi, titernya 3000 lebih per milimeter. Kalau toh ada yang kena, kalau sudah divaksin enggak masalah. Datanya yang wafat yang belum divaksin. Vaksinnya masih banyak,” jelasnya di Kemenkes, Senin (17/4).