Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
Kasus Bos Rental Mobil Ditembak, Sahroni Minta Polisi Perbaiki Prosedur Laporan
7 Januari 2025 15:45 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Wakil Ketua Komisi III Ahmad Sahroni menyoroti Kapolsek Cinangka AKP Asep Iwan Kurniawan bersama 3 anggotanya yang diperiksa Propam Polres Cilegon imbas disebut menolak memberi pendampingan terhadap Ilyas Abdul Rahman (48 tahun), yang tewas ditembak pelaku Anggota TNI AL berinisial BA dan rekannya Sertu AA dan RH yang membawa kabur mobilnya di Rest Area KM 45 Tol Tangerang-Merak B, Kamis (2/1).
ADVERTISEMENT
Sahroni mengatakan menilai jajaran kepolisian harus lebih memiliki kepekaan terhadap korban dan tidak ingin laporan tidak diproses karena perkara hal-hal administratif. Dia berharap polisi memperbaiki prosedur laporan untuk masyarakat.
“Memang betul pelaporan kasus itu memiliki serangkaian mekanisme dan prosedur. Namun yang perlu diingat, tidak semua masyarakat paham alur prosedurnya. Nah kemarin, harusnya anggota yang menangani kasus itu memberi pendampingan kepada korban terkait tata caranya. Karena korban kan sudah panik, mana sempat mikir harus bawa dokumen ini itu," kata Sahroni kepada wartawan, Selasa (7/1).
"Ya tapi itulah budaya polisi selama ini yang harus kita perbaiki. Pokoknya jangan perumit korban, jangan sampai keadilan terhalang prosedur administratif,” tambah dia.
Dia ingin prosedur laporan masyarakat ke polisi dipermudah agar penyelidikan kasus dapat segera dilakukan.
ADVERTISEMENT
“Dan saya juga berharap ke depannya mekanisme pelaporan kasus ini bisa lebih ‘ramah’ bagi korban. Tidak rumit dan terlalu banyak proses administratif. Yang penting kasus bisa diusut dan korban cepat mendapat keadilan,” ucap Sahroni.
Lebih lanjut, Bendahara Umum NasDem itu pun meminta pihak Propam mengusut kejadian penembakan Ilyas Abdul Rahman (48 tahun) secara objektif dan transparan.
“Pokoknya Propam tangani kejadian ini secara tegas. Apakah ada kelalaian? Atau murni kerumitan administrasi saja?,” tutup Sahroni.
Ilyas Abdul Rahman (48 tahun), pengusaha rental mobil, tewas usai ditembak oleh orang yang dicurigai membawa kabur mobil. Belakangan diketahui penembaknya adalah Anggota TNI AL yang menemani rekannya yang "membeli" mobil tersebut. Mobil ternyata telah dijual komplotan pencuri mobil.
ADVERTISEMENT
Sebelum penembakan itu, Ilyas dan anak-anaknya, yang mengejar mobil tersebut, meminta pertolongan ke Polsek Cinangka karena mengetahui "orang yang membawa kabur mobil memiliki pistol".
Momen soal pelaporan itu diceritakan kembali oleh Rizki Agam Saputra (24), anak Ilyas, saat ditemui wartawan di Markas Koarmada, Jakarta Pusat, Senin (6/1). Di markas ini, polisi dan TNI menggelar konpers terkait kasus tersebut. Rizki mengungkapkan bahwa polisi di Polsek Cinangka menyebut "paling juga itu cuma pistol bohongan".
"Ada pertanyaan dari anggota piket, ciri-cirinya seperti apa pistol itu? Saya kan awam dalam masalah pistol-pistol ya, saya bilang itu kayak warna hitam, kayak airsoft gun, terus (polisi itu bilang) 'Ya sudah kamu susul saja ke sana'," ujar Rizki.
ADVERTISEMENT
"Terus gimana Pak, dia kan bawa pistol. (Lalu polisi menjawab) 'Paling juga itu cuma pistol bohongan' kata anggota piket saat itu. Setelah itu saya cek GPS, ternyata mobil sudah jalan kembali," kata Rizki.
Dalam kasus ini, pelaku penembakan adalah Anggota TNI AL berinisial BA dan rekannya Sertu AA dan RH. Mereka kini telah ditahan.