Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Kasus Penularan COVID-19 di China Melonjak Akibat Libur Panjang
5 Oktober 2022 12:25 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Lonjakan kasus membuat harapan untuk menekan angka infeksi menjelang kongres Partai Komunis dalam waktu dekat ini pun pupus.
Menurut laporan Bloomberg, tercatat 909 kasus infeksi skala nasional terbaru pada Selasa (4/10), 273 di antaranya dilaporkan di wilayah Inner Mongolia.
Penduduk di beberapa bagian ibu kota Hohhot, Inner Mongolia, diperintahkan untuk melakukan isolasi mandiri di rumah masing-masing.
Tak hanya itu, karantina wilayah juga diterapkan di daerah-daerah cakupan Inner Mongolia lainnya, seperti Kota Manzhouli dan Kabupaten Linxi.
Ketua partai di wilayah Inner Mongolia, Sun Shaocheng, pada Sabtu (1/10) berkomitmen akan membasmi penularan virus corona dengan segala cara.
“Infeksi harus dibendung dan terutama tidak dapat menyebar ke Beijing”, ujar Sun, seperti dikutip dari The Strait Times.
ADVERTISEMENT
Banyaknya warga yang tidak mendengar rekomendasi pihak berwenang untuk tidak liburan ke luar kota, menjadi salah satu faktor pemicu utama meningkatnya kasus infeksi corona di wilayah Inner Mongolia. Di Beijing, tercatat tiga kasus penularan terbaru — 1 di antaranya pelancong dari Inner Mongolia.
Maka dari itu, beberapa wilayah di seluruh negeri langsung menerapkan langkah-langkah pengendalian penularan infeksi mendadak.
Rencana liburan para pelancong terhambat karena persyaratan karantina atau tes COVID-19, beberapa di antaranya menjadi terdampar.
Ibu kota Xinjiang, Urumqi, warganya bepergian ke luar kota dan fasilitas kereta penumpang juga ditangguhkan. Di Provinsi Yunnan, ratusan turis terdampar di Bandara Xishuangbanna setelah prefektur tersebut mendadak lockdown di Hari Selasa.
Peningkatan kasus yang terjadi selama libur nasional ini memicu kekhawatiran masyarakat, apakah pembatasan COVID-19 yang ketat akan kembali diberlakukan menjelang kongres partai pada pertengahan Oktober mendatang.
ADVERTISEMENT
Dalam kongres tersebut, Presiden China Xi Jinping memiliki kemungkinan besar akan mengamankan masa jabatan ketiganya. Xi telah menjadikan kebijakan pemberantasan virus corona ketat Nol-Covid sebagai landasan kepemimpinannya.
Meski menuai kritikan dari masyarakat dan menghambat arus ekonomi, namun Beijing melihat kebijakan tersebut sebagai cara terbaik untuk menekan jumlah kematian akibat virus corona.