Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
ADVERTISEMENT
Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Beirut, meminta semua Warga Negara Indonesia (WNI) meningkatkan kewaspadaan di Lebanon. Hal ini terkait dengan rencana serangan balasan Israel atas Hizbullah, yang diduga berasal dari Lebanon.
ADVERTISEMENT
"Sehubungan dengan kondisi keamanan di Lebanon yang tidak menunjukkan perbaikan, ditambah beberapa kejadian keamanan dalam beberapa waktu belakangan, serta mencermati perkembangan situasi keamanan di Timur Tengah, kami mengimbau kepada seluruh WNI di Lebanon untuk meningkatkan kewaspadaan, kehati-hatian, serta bersiap dan mengantisipasi apabila terjadi eskalasi konflik," tulis KBRI Beirut, dikutip dari akun instagram resminya, @indonesiainlebanon Selasa (30/1).
Para WNI yang ada di Lebanon pun diminta untuk melaporkan diri mereka ke KBRI Beirut. Selain itu, KBRI juga meminta para WNI untuk mempertimbangkan keluar dari Lebanon sementara waktu secara mandiri, selama layanan penerbangan komersial masih tersedia.
"Kami juga mengimbau WNI yang memiliki rencana untuk melakukan perjalanan ke Lebanon, untuk menunda perjalanan hingga kondisi keamanan telah membaik," tambah KBRI.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, KBRI mencatat agar para WNI di Lebanon Selatan menghindari kawasan-kawasan rawan di sana, seperti Siada, Hasbaya, Nabatiyeh, Manjeyoun, Tyre, dan Aitaroun. Kawasan tersebut sejak Oktober 2023, telah ditetapkan sebagai kawasan Siaga I, dan meminta WNI yang berada di sana pergi ke KBRI Beirut.
"Dalam kaitan ini, kami mengimbau seluruh WNI di Lebanon Selatan untuk berlindung di KBRI Beirut (safehouse)," tulis KBRI.
Jika terjadi kejadian darurat, KBRI Beirut meminta WNI untuk menghubungi 112. Atau berkontak via telepon atau WhatsApp ke nomor +961 70817310.