Kegiatan Ahok saat Ulang Tahun di Mako Brimob

29 Juni 2017 11:00 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:16 WIB
comment
7
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ahok dalam sidang pembacaan vonis. (Foto: Isra Triansyah/POOL)
zoom-in-whitePerbesar
Ahok dalam sidang pembacaan vonis. (Foto: Isra Triansyah/POOL)
ADVERTISEMENT
Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok merayakan ulang tahunnya yang ke-51 di rutan Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok hari ini. Rupanya, Ahok akan sibuk menerima masyarakat dan keluarga yang hendak menjenguknya dari pagi hingga sore hari.
ADVERTISEMENT
Pengacara Ahok, I Wayan Sudirta, mengatakan jam besuk Ahok pada Kamis (29/6) sudah penuh. Sejak pukul 09.00 WIB hingga 15.00 WIB, mantan Bupati Belitung Timur itu akan menerima relawan, warga, dan keluarga yang menjenguknya.
"Tim pengacara sudah mengecek dan penuh dari pagi. Barusan dapat informasi, kami mau ke sana tapi penuh. Tapi pengacara kan memprioritaskan warga, kalau kita ketemu nanti-nanti saja kan bisa," ujar Wayan ketika dihubungi kumparan (kumparan.com), Kamis (29/6).
Wayan menyebut dalam satu kali kunjungan, rata-rata Ahok menerima pembesuknya sekitar 10 menit. Satu rombongan biasanya terdiri dari 10 hingga 20 orang.
"Jadi bayangkan saya berapa rombongan yang diterima. Itu kan dari pukul 09.00 WIB sampai terakhir 15.00 WIB. Untungnya Pak Basuki fisiknya bagus, yang kewalahan malah petugasnya karena banyak sekali," tutur Wayan.
ADVERTISEMENT
Di antara rombongan yang ke Mako Brimob hari ini, kata Wayan, nantinya ada tim khusus yang akan berkunjung untuk menyerahkan kado untuk Ahok. Tim khusus ini adalah tim yang menulis buku untuk Ahok. Buku-buku ini berisi testimoni beberapa tokoh mengenai Ahok.
Ahok dan Yasonna Laoly di Rutan Cipinang. (Foto: Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Ahok dan Yasonna Laoly di Rutan Cipinang. (Foto: Istimewa)
Tokoh-tokoh yang memberikan testimoni untuk Ahok pun beragam. Mulai dari I Wayan Sudirta sendiri lalu ada juga Syafii Maarif, Djarot Saiful Hidayat, J. Kristiadi, Ikrar Nusa Bakti dan sejumlah tokoh lainnya. Menurut Wayan ada puluhan orang yang berkontribusi menulis kisah mereka tentang Ahok di buku tersebut.
"Tim yang membuat buku akan ke sana, menyerahkan langsung ke Pak Ahok. Intinya diambil dari tokoh-tokoh yang sempat bersinggungan dengan Pak Ahok," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Ahok lahir di Manggar, Belitung Timur 29 Juni 1966. Sebelum menjadi Gubernur DKI Jakarta, ia sempat menjadi Bupati Belitung Timur serta anggota DPR periode 2009-2014.
Pada pemilu 2004, ia mencalonkan diri sebagai anggota legislatif dan terpilih menjadi anggota DPRD Kabupaten Belitung Timur periode 2004-2009. Setelah itu, ia bergabung dengan Partai Golkar dan Partai Gerindra. Sejak 2014, Ahok tak bergabung dengan partai manapun.