Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Keluarga Lukas Enembe Minta Maaf soal Iring-iringan Jenazah di Jayapura Ricuh
29 Desember 2023 12:00 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Keluarga mendiang mantan Gubernur Papua Lukas Enembe menyampaikan permohonan maaf atas aksi pembakaran sejumlah ruko di Kota Jayapura saat iring-iringan jenazah Lukas dari Sentani menuju ke Koya Tengah — keduanya terletak di Kota Jayapura, pada Kamis (28/12).
ADVERTISEMENT
"Saya atas nama keluarga menyampaikan permohonan maaf yang sedalam-dalamnya atas semua peristiwa yang terjadi," kata Yunus Wonda, perwakilan keluarga almarhum Lukas Enembe di Jayapura, dilansir Antara, Jumat (29/12).
Wonda menyampaikan terima kasih kepada seluruh masyarakat Papua yang telah menerima jenazah almarhum Lukas Enembe dengan baik di Jayapura.
"Namun, kami sangat menyayangkan ada beberapa peristiwa di Sentani, Waena, dan Abepura yang mengakibatkan terjadinya pemukulan dan perusakan ruko serta restoran dan kantor maupun beberapa kendaraan," ujarnya.
Wonda menjelaskan peristiwa tersebut tentu di luar pemikiran, rencana, dan skenario dari pihak keluarga sebab sebelumnya telah diatur sesuai arahan gereja dan keputusan Sinode Gereja Injili Di Indonesia (GIDI) Papua.
"Jadi sekali lagi, atas nama keluarga kami menyampaikan mohon maaf sebab kami ingin kedamaian dan kehangatan dari seluruh masyarakat Papua dalam mengantarkan jenazah almarhum Bapak Lukas Enembe dari Sentani sampai ke Koya," katanya.
Wakil Ketua I Dewan Perwakilan Rakyat Papua (DPRP) itu juga menambahkan, pihak keluarga menginginkan semua proses pemakaman almarhum Lukas Enembe harus berjalan dengan baik dan penuh tanggung jawab dengan penuh kedamaian.
ADVERTISEMENT
Dia menyebut hal tersebut sesuai dengan motto almarhum saat menjabat sebagai Gubernur Papua, yakni "Kasih menembus perbedaan".
"Ini memang di luar dan harapan keluarga kami dan kami berharap semua masyarakat tidak terpengaruh isu yang dapat menimbulkan kekacauan," ujarnya.
Lukas Enembe yang sedang disidik KPK meninggal tanggal 26 Desember di RSPAD Gatot Subroto Jakarta dan jenazah tiba di Bandara Sentani, Kabupaten Jayapura, Kamis (28/12).
Masyarakat Papua mengiringi jenazah Lukas saat tiba di Bandara Sentani. Dalam arak-arakan menuju ke tempat persemayaman di lapangan STAKIN Sentani maupun saat ke Koya Tengah sempat terjadi kericuhan. Warga pengiring ada yang melemparkan batu ke aparat dan membakar bangunan di pinggir-pinggir jalan.