Kembang Api, Hiburan Indah Mematikan

31 Desember 2017 21:07 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:12 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pesta kembang api di Bundaran HI (Foto: Fanny Kusumawardhani)
zoom-in-whitePerbesar
Pesta kembang api di Bundaran HI (Foto: Fanny Kusumawardhani)
ADVERTISEMENT
Malam ini, orang-orang di berbagai penjuru dunia akan menyaksikan pertunjukan yang memukau mata. Di tengah cuaca dingin, langit yang gelap hitam itu akan berwarna-warni oleh kembang api.
ADVERTISEMENT
Namun, di balik kerlap-kerlip pendar cahaya itu, bahaya mengendap-endap: zat yang terkandung di dalamnya amat berbahaya bagi kesehatan.
Di berbagai komponennya, terdapat kumpulan logam berat dan zat berbahaya. Dari asap sampai ampasnya, terdapat zat-zat yang dapat mencemari lingkungan dan berbahaya bagi manusia.
Zat-zat tersebut antara lain barium, aluminium, arsenik, merkuri, perchlorate, sulfur, potasium nitrat, tembaga, litium, strontium dan hexachlorobenzene (HCB). Masing-masing, dapat menyebabkan masalah kesehatan akut yang berbeda.
Barium adalah zat yang digunakan untuk menciptakan warna hijau ketika kembang api meledak. Meski indah, barium bisa menyebabkan iritasi saluran pernapasan karena sifatnya beracun. Bahkan menurut Steinhauser G dan Musilek A dalam bukunya Do Pyrotechnics Contain Radium? menuliskan bahwa zat tersebut bersifat radioaktif.
ADVERTISEMENT
Zat pewarna lain, alumunium, juga tak kalah berbahaya. Alumunium yang menyala dalam kembang api dapat menyebabkan dermatitis kontak, yakni peradangan pada kulit, ditandai dengan ruam gatal kemerahan, yang muncul akibat kontak dengan zat tertentu.
Arsenik --salah satu zat paling berbahaya bagi manusia-- juga digunakan dalam kembang api. Fungsinya adalah untuk memperkuat warna.
Menurut Georg Steinhauser dalam artikelnya “Heavy Metals from Pyrotechnics in New Years Eve Snow” yang dimuat di Atmospheric Environment tahun 2008, zat ini masih cukup marak digunakan di kembang api.
Arsenik dapat menyebabkan kanker paru-paru, iritasi kulit, dan timbulnya kutil pada kulit.
Merkuri pun demikian. Salah satu unsur logam berat yang paling berbahaya ini disebarkan begitu saja di langit malam ketika perayaan malam tahun baru lewat kembang api.
ADVERTISEMENT
Seperti yang pernah kumparan (kumparan.com) beritakan, WHO memasukkan merkuri sebagai 10 daftar bahan kimia yang paling berbahaya bagi tubuh manusia.
Merkuri dianggap sebagai logam berbahaya karena --sebagai ion atau dalam bentuk senyawa tertentu-- mudah diserap ke dalam tubuh. Di dalam tubuh, merkuri dapat menghambat fungsi dari berbagai enzim bahkan dapat menimbulkan kerusakan sel.
Zat berbahaya lain yang terkandung dalam kembang api adalah perchlorate. Bahan beracun ini dapat merusak kelenjar tiroid kemudian mengganggu produksi metabolisme tubuh dan perkembangan mental seseorang. Bahkan, jika terakumulasi pada ibu hamil, perchlorate bisa mematikan bagi janin.
Orang-orang yang menonton kembang api dari jarak dekat juga perlu waspada terhadap HCB. Selain bersifat karsinogenik atau dapat menyebabkan kanker, HCB juga dapat menyebabkan mutasi genetik dan berbahaya bagi organ reproduksi.
Merkuri (Foto: Wikimedia Commons)
zoom-in-whitePerbesar
Merkuri (Foto: Wikimedia Commons)
Menurut Fleischer, dalam tulisannya di Chemosphere pada 1999 mengatakan sesungguhnya penggunaan HCB telah dilarang di seluruh dunia. Namun, sampai tulisannya dibuat, zat beracun tersebut masih marak digunakan di mana-mana.
ADVERTISEMENT
Mengutip Back Country Attitude, Roberta Vechi dalam artikelnya yang berjudul "The Impact of Fireworks on Airborne Particles" memberikan sebuah temuan yang serius.
Dari hasil studi tersebut, Roberta mendapat kesimpulan bahwa dalam satu jam pertunjukan kembang api, tingkat kandungan strontium meningkat sebanyak 120 kali lipat, magnesium 22 kali lipat, barium 12 kali lipat, potasium 11 kali lipat, dan tembaga 6 kali lipat. Semuanya berbahaya bagi kesehatan.
Kembang api pun juga berujung pada peningkatan konsentrasi nitrik oksida dan sulfur oksida. Zat tersebut kemudian menguap dan dapat terhirup oleh orang-orang dan langsung menimbulkan dampak kepada mereka yang sensitif.
Terlepas dari dampak kesehatannya yang berbeda-beda bagi manusia, semua zat tersebut akan sangat terkonsentrasi dan menambah total emisi tahunan polutan secara signifikan.
Kembang Api London (Foto: MARK BLINCH/Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Kembang Api London (Foto: MARK BLINCH/Reuters)
Apa artinya bagi manusia? Pesta kembang api sangat berbahaya bagi kesehatan, terutama jika ditonton dari jarak sangat dekat sampai bau limbahnya tercium.
ADVERTISEMENT
Studi lain oleh B. Thakur yang dipublikasikan di majalah Atmosfera pada 2010 pun menggarisbawahi, polusi udara yang disebabkan oleh kembang api dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan pembuluh darah sebesar 125 persen.
Dia pun menyimpulkan, kalau studi lebih lanjut diperlukan untuk menimbang bagaimana cara mengurangi risiko kesehatan yang dapat disebabkan oleh kembang api terhadap publik yang menontonnya.
Kembang api memang indah dan sangat memikat mata. Namun, mungkin orang-orang perlu menontonnya dari jarak yang cukup aman karena zat-zat yang digunakan di dalamnya amat berbahaya bagi kesehatan.
Menurut Department for Business, Innovation & Skills pemerintah Inggris, ada jarak minimum tersebut adalah sebagai berikut.
ADVERTISEMENT
=============== Simak ulasan mendalam lainnya dengan mengikuti topik Outline!