Kemenag Ungkap Kondisi Pemicu 820 Jemaah Wafat saat Haji 2023

20 Maret 2024 15:27 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Direktur Bina Haji Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (Ditjen PHU) Kemenag RI, Arsad Hidayat, saat memberikan materi Bimbingan Teknis (Bimtek) kepada 890 Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi, di Asrama Haji Pondok Gede. Foto: Salmah Muslimah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Direktur Bina Haji Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (Ditjen PHU) Kemenag RI, Arsad Hidayat, saat memberikan materi Bimbingan Teknis (Bimtek) kepada 890 Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi, di Asrama Haji Pondok Gede. Foto: Salmah Muslimah/kumparan
ADVERTISEMENT
Direktur Bina Haji Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (Ditjen PHU) Kemenag RI, Arsad Hidayat, mengungkapkan penyebab banyaknya kematian jemaah haji tahun 2023.
ADVERTISEMENT
820 Jemaah dilaporkan meninggal pada pelaksanaan haji tahun lalu.
"Di tahun 2023 kemarin jemaah yang wafat 820 lebih, angka tertinggi dari pelaksanaan ibadah haji. Ini jadi PR kita semua, makanya kita harus bisa membuat kondisi dengan nyaman, berangkat dan pergi nyaman," kata Arsad.
Hal ini disampaikan Arsad saat memberikan materi Bimbingan Teknis (Bimtek) kepada 890 Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi, di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, Rabu (20/3).
Direktur Bina Haji Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (Ditjen PHU) Kemenag RI, Arsad Hidayat, saat memberikan materi Bimbingan Teknis (Bimtek) kepada 890 Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi, di Asrama Haji Pondok Gede. Foto: Salmah Muslimah/kumparan
Arsad mengatakan angka kematian jemaah naik signifikan usai puncak haji saat mereka selesai melaksanakan kegiatan Armuzna (Arafah, Muzdalifah dan Mina).
"Angka kematian jemaah haji ini setelah selesai pelaksanaan puncak haji. Angka ini naik karena kelelahan," katanya.
Jemaah haji, kata Arsad, berangkat ke Arafah sore hari untuk bermalam dan melakukan wukuf di sana. Jemaah banyak melakukan ibadah dan tidak cukup tidur.
ADVERTISEMENT
"Jemaah di Arafah tidur ayam 2-3 jam karena padat (jadwalnya). Besoknya berangkat ke Muzdalifah, (di sana) tidak tidur. Besoknya di Mina, nggak tidur, hanya istirahat 2 jam. Jadi 5-6 malam tidurnya terbatas, aktivitas berat. Makanya 2023 kemarin naik signifikan di angka 820," jelasnya.
Selain itu, faktor cuaca juga berpengaruh. Saat puncak haji, cuaca di Arab Saudi bisa mencapai 50 derajat celsius.
"Musim panas di sana beda dengan di Indonesia. Kita 34 derajat sudah panas. Di sana 48-50 derajat. Makanya tolong jemaah haji, walau salat di Masjidil haram, tolong tertib. Jangan sampai abai terhadap jiwa jemaah haji," ucapnya.