Kemenkes: 2 Kasus Subvarian COVID-19 Arcturus Terdeteksi di Indonesia

13 April 2023 16:54 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jubir vaksinasi perwakilan Kemenkes, dr. Siti Nadia Tarmizi.  Foto: Kemkes RI
zoom-in-whitePerbesar
Jubir vaksinasi perwakilan Kemenkes, dr. Siti Nadia Tarmizi. Foto: Kemkes RI
ADVERTISEMENT
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengkonfirmasi varian baru COVID-19 Arcturus atau XBB 1.16 sudah ada di Indonesia. Sejauh ini sudah ada dua kasus yang terdeteksi.
ADVERTISEMENT
"Dua kasus (di Indonesia)," kata juru bicara Kemenkes Siti Nadia Tarmizi, Kamis (13/4).
Namun, Nadia belum mengungkapkan dari daerah mana dua kasus itu berasal.
Varian ini pertama kali diidentifikasi di India, yakni dua sampel pada Januari 2023, 59 sampel pada Februari 2023, dan 15 sampel pada bulan Maret 2023. Arcturus paling banyak terdeteksi di India, kemudian disusul Amerika Serikat. Varian ini disebut lebih mudah menular dari varian sebelumnya.
Berikut gejala varian Arcturus:
1. Demam dan menggigil
2. Batuk
3. Hidung tersumbat/pilek
4. Sakit kepala
5. Nyeri otot
6. Sakit tenggorokan.