Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Kemensos Goes to School di Aceh Utara: Dorong Anak Peduli Lansia
27 Mei 2024 15:45 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Menyambut Hari Lanjut Usia Nasional (HLUN), Kementerian Sosial (Kemensos) meluncurkan serangkaian kegiatan di Kabupaten Aceh Utara hingga Rabu (29/5).
ADVERTISEMENT
Salah satu program unggulan yang digelar adalah "Kemensos Goes to School". KGTS bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai kepedulian terhadap lanjut usia kepada anak-anak sekolah.
Program ini berlangsung sejak 17 Mei hingga 27 Mei, mencakup 27 kecamatan di Aceh Utara, dengan target siswa SD dan SMP.
Di SD Negeri 7 Meurah Mulia, sebanyak 30 siswa dari 20 sekolah—terdiri dari 16 SD Negeri, 2 SMP Negeri, dan 2 SMP Swasta—berpartisipasi dalam sosialisasi dan pemilihan Duta Lansia.
"Kegiatan ini sangat penting untuk memberikan pemahaman kepada anak-anak tentang bagaimana merawat dan menyayangi lansia. Harapannya, program ini bisa diperluas agar lebih banyak siswa yang terlibat," ujar Kepala Sekolah SDN 7 Meurah Mulia, T Sarjani, Senin (27/5).
ADVERTISEMENT
Anak-anak yang mengikuti KGTS terlihat antusias dan aktif berpartisipasi. Salah satu peserta, Cut Rizqa, senang bisa belajar tentang lansia. Cut mengatakan, sebelum kegiatan ini ia tidak begitu peduli terhadap lansia.
"Dulu enggak peduli, sekarang udah dengar tadi apa yang dijelaskan, maksudnya harus saling membantu terhadap lansia," cerita Cut, kepada wartawan, Senin (27/5).
Ia berjanji, sepulangnya nanti akan lebih semangat membantu neneknya di rumah dan menyebarkan informasi terkait lansia kepada teman-temannya di sekolah.
Sambil tertawa, siswi kelas 5 SDN 2 Meurah Mulia itu juga menyampaikan, ada pemuda yang memiliki ciri-ciri seperti lansia.
"Ada juga yang masih muda, jiwanya kek Lansia. Contohnya, yang masih muda kaya lansia: Pemalas, sering sakit-sakitan," ungkapnya sambil terkekeh.
ADVERTISEMENT
Cut mengimbau para pemuda untuk dapat lebih menyayangi dan membantu lansia.
"Contohnya kayak di fasilitas umum ada ibu-ibu di jalan yang gak bisa nyeberang, kita bantu," tuturnya.
Fasilitator program KGTS, Sri Tjahjorini Sugiharto, turut menjelaskan pentingnya menanamkan kesadaran tentang lansia sejak dini.
"Pada tahun 2030, Indonesia akan mengalami bonus demografi, di mana jumlah lansia akan lebih banyak dari usia muda. Jika kesadaran untuk merawat lansia tidak ditanamkan sejak sekarang, kita akan menghadapi masalah besar," jelas Sri.
Menurutnya, tanpa kesadaran ini, lansia akan menjadi kelompok yang terpinggirkan.
"Panti jompo kita terbatas, dan jika l-anak ini tidak peduli dengan lansia, kita akan melihat banyak lansia telantar karena tidak ada yang merawat mereka," tambahnya.
ADVERTISEMENT
Sri berharap, program KGTS dapat menanamkan nilai-nilai kepedulian yang kuat di kalangan siswa. Sehingga, ketika Indonesia memasuki era bonus demografi pada 2030, para lansia tetap mendapatkan perhatian dan perawatan yang layak.
Melalui kegiatan ini, Kemensos berharap dapat membangun generasi muda yang lebih sadar dan peduli terhadap kesejahteraan lansia, memastikan bahwa mereka mendapatkan dukungan fisik, mental, dan sosial yang mereka butuhkan.