Kementerian P2MI Bertemu Pemerintah Korsel, Bahas Data Roster Calon PMI

16 Desember 2024 22:32 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Konferensi pers di Kementerian P2MI diikuti oleh Direktur Penempatan Non Pemerintah Kawasan Asia dan Afrika, Mocharom Ashadi dan Direktur Penempatan Pemerintah Kawasan Asia dan Afrika, Seriulina Tarigan, Pacoran, Jaksel, Senin (16/12/2024). Foto: Thomas Bosco/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Konferensi pers di Kementerian P2MI diikuti oleh Direktur Penempatan Non Pemerintah Kawasan Asia dan Afrika, Mocharom Ashadi dan Direktur Penempatan Pemerintah Kawasan Asia dan Afrika, Seriulina Tarigan, Pacoran, Jaksel, Senin (16/12/2024). Foto: Thomas Bosco/kumparan
ADVERTISEMENT
Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (KP2MI) dengan Kemlu akan menemui Pemerintah Korea Selatan guna membahas soal tata kelola penempatan pekerja migran Indonesia (PMI) lewat skema government to government (G to G).
ADVERTISEMENT
Direktur Penempatan Pemerintah Kawasan Asia dan Afrika, Seriulina Tarigan mengatakan salah satu hal yang akan dibahas dalam pertemuan yang akan libatkan Kedutaan Besar Seoul itu, yakni berkaitan dengan roster.
Itu merupakan sistem yang pencatat data Calon Pekerja Migran Indonesia (CPMI) yang telah memenuhi persyaratan agar dapat diseleksi dan dipilih oleh Calon Pemberi Kerja (Sajang/Majikan) di Korea Selatan.
"Dalam waktu dekat, Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia/Badan Perlindungan Pekerja Indonesia akan berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri dan Duta Besar RI di Seoul untuk melakukan pertemuan dengan pemerintah Korea Selatan guna membahas data roster tersebut di atas serta hal-hal lain dalam memperbaiki tata kelola penempatan PMI skema G to G ke Korea Selatan," ujar Seriulina Tarigan dalam konferensi pers di Kantor KP2MI, Pancoran, Jaksel, Senin (16/12).
ADVERTISEMENT
Dia mengungkapkan, kondisi roster lewat G2G sejauh ini dengan negeri gingseng itu, per tanggal 13 Desember 2024, tercatat ada sebanyak 13.611 CPMI.
Jumlah itu terdiri dari lulusan tahun 2022 sebanyak 1.153 CPMI, lulusan tahun 2023 sebanyak 5.487 CPMI atau 32 persen, dan lulusan 2024 sebanyak 6.971.
Lebih lanjut, Seriulina menyebut, jumlah lulusan 2024 masih akan terus bertambah lantaran pengumuman kelulusan gelombang keempat atau yang terakhir baru dilakukan minggu lalu.
Ilustrasi bendera Korea Selatan. Foto: railway fx/Shutterstock
"Nah, secara umum jika melihat roster lulusan tahun yang lama, yaitu tahun 2022 dan 2023, maka jumlah roster yang tersisa itu sebanyak 6.640 (CPMI) atau hanya sekitar 26 persen dari yang di-approval, jadi kurang dari 30 persen," tambahnya menjelaskan.
Terkininya sendiri, KP2MI telah melepas sebanyak 400 PMI skema G to G dengan menggunakan visa E9 ke Korea Selatan. Ratusan pekerja migran itu akan berangkat pada 16 dan 17 Desember 2024.
ADVERTISEMENT
"Kedua penerbangan ini merupakan penerbangan terakhir di tahun 2024," ujar Seriulina.
Ada pun untuk penempatan pekerja migran Indonesia ke Korea Selatan melalui skema G2G tahun 2024 mencapai 10.111 PMI.
Meski mencapai puluhan ribu, jumlah yang dikirim tahun ini menurun dibanding tahun lalu yang mencapai 11.570 PMI. Alasannya dikarenakan kondisi ekonomi di Republik Korea yang mengalami penurunan.
"Tahun ini mengalami sedikit penurunan dibanding tahun lalu itu adalah 11.570 PMI dikarenakan kondisi ekonomi di Republik Korea sendiri mengalami sedikit penurunan sehingga permintaan terhadap pekerja migran Indonesia juga semakin berkurang terus dari tahun lalu," ujarnya.
Namun, jumlah penempatan PMI ke Korea Selatan tahun 2024 merupakan yang tertinggi dibandingkan penempatan G2G ke 2 negara lainnya, seperti Jepang dan Jerman.
ADVERTISEMENT
"Dimana ke Jepang kita hanya memberangkatkan tahun ini adalah 311 pekerja migran dan demikian juga ke Jerman tahun ini juga menampakkan 111 PMI," tutupnya.