Kenakan Syal Bergambar Wilayah Hungaria Raya, PM Viktor Orban Dituntut Ukraina

23 November 2022 11:59 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Hongaria Viktor Orban Foto: REUTERS/Carlos Barria
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Hongaria Viktor Orban Foto: REUTERS/Carlos Barria
ADVERTISEMENT
Pemerintah Kiev menuntut permintaan maaf dari Perdana Menteri Hungaria Viktor Orban usai dirinya dianggap telah melakukan pelanggaran batas integritas Ukraina.
ADVERTISEMENT
Hal ini lantaran Orban tertangkap kamera mengenakan syal yang menggambarkan wilayah Hungaria dengan di dalamnya terdapat beberapa wilayah Ukraina pada Selasa (22/11). Ia mengunggah foto itu ketika mendatangi pertandingan sepak bola.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Ukraina Oleg Nikolenko mengatakan, akan memanggil Duta Besar Hungaria karena tidak terima atas tindakan Orban.
Di dalam video tersebut, Orban mengenakan syal yang bergambarkan peta Hungaria Raya yang mencakup wilayah Ukraina, Austria, Slovakia, Rumania, Kroasia, dan Serbia. Nikolenko menjelaskan tindakan Orban sebagai pelanggaran batas integritas wilayah Ukraina.
"Promosi ide-ide revisionisme di Hungaria tidak berkontribusi pada pengembangan hubungan Ukraina-Hungaria dan tidak sesuai dengan prinsip-prinsip kebijakan Eropa," tulis Nikolenko pada laman Facebooknya.
"Kami sedang menunggu permintaan maaf resmi dari pihak Hungaria dan sanggahan atas pelanggaran batas integritas wilayah Ukraina," tambahnya.
ADVERTISEMENT
Kritikan senada juga dilontarkan oleh Kementerian Luar Negeri Rumania. Pihaknya juga telah menyatakan ketidaksetujuannya kepada Duta Besar Hungaria di Bucharest.
"Setiap manifestasi revisionis, apapun bentuknya, tidak dapat diterima, bertentangan dengan kenyataan saat ini dan komitmen bersama," kata Kemenlu Rumania dalam sebuah pernyataan, Senin (21/11).
Orban beberapa kali kerap melakukan provokasi yang mengundang kontroversi terkait dengan wilayah Hungaria sebelum perang dunia pertama. Ukraina dan Hungaria terlibat dalam beberapa kali bentrokan karena tuduhan pembatasan hak etnis Hungaria yang tinggal di negara tersebut.
Pada 2017 lalu, Ukraina mengesahkan undang-undang untuk membatasi penggunaan bahasa minoritas di sekolah. Padahal terdapat dua juta etnis Hungaria yang tinggal di negara tetangga seperti Ukraina dan Rumania.
Penulis: Thalitha Yuristiana.
ADVERTISEMENT