Kepala BNPB Sebut 6 Provinsi Prioritas Karhutla, Water Bombing & TMC Disiapkan

25 Januari 2023 14:48 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua Satgas Penanganan PMK, Letjen TNI Suharyanto memimpin Rapat Koordinasi Penanganan PMK yang digelar di Kantor Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Timur pada Sabtu (25/6/2022). Rapat dihadiri oleh perwakilan seluruh wilayah di Provinsi Jawa Timur. Foto: BNPB
zoom-in-whitePerbesar
Ketua Satgas Penanganan PMK, Letjen TNI Suharyanto memimpin Rapat Koordinasi Penanganan PMK yang digelar di Kantor Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Timur pada Sabtu (25/6/2022). Rapat dihadiri oleh perwakilan seluruh wilayah di Provinsi Jawa Timur. Foto: BNPB
ADVERTISEMENT
Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto memastikan, pemerintah sudah mengantisipasi jika sewaktu-waktu terjadi kebakaran hutan dan lahan.
ADVERTISEMENT
Menurutnya, ada enam provinsi prioritas yang rawan terjadi karhutla. Tiga berada di Sumatera dan tiga di Kalimantan.
"Berdasarkan pengalaman-pengalaman yang kejadian yang lalu, ada 6 provinsi prioritas ada 3 di Sumatera, yakni Riau, Sumsel, Jambi. Kemudian 3 di Kalimantan, yakni Kalbar, Kaltara dan Kalsel," ucap Suharyanto dalam konferensi pers di Gedung BNPB, Rabu (25/1).
Menko Polhukam Mahfud MD dan Menteri LHK Siti Nurbaya Bakar hadir dalam acara itu. Mereka sebelumnya meninjau kesiapsiagaan BNPB dalam menangani karhutla.
"Tapi tidak menutup kemungkinan provinsi lain apabila ada karhutla kita melaksanakan aksi," kata Suharyanto.
Foto udara areal lahan gambut yang terbakar di Desa Natai Baru, Pangkalan Bun, Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah, Senin (2/1/2023). Foto: Ario Tanoto/ANTARA FOTO

Tiga Langkah

Eks Sesmil Presiden Jokowi ini membeberkan tiga langkah yang akan dilakukan BNPB jika terjadi karhutla. Mulai dari operasi darat, udara, dan teknologi modifikasi cuaca (TMC).
ADVERTISEMENT
"Strateginya ada berbagai macam, pertama operasi darat ini sebelum titik api membesar sudah dipadamkan oleh TNI-Polri, pasukan LHK, yang sangat besar dan banyak," kata Suharyanto.
"Kemudian pasukan udara didukung BNPB pakai heli, baik patroli atau water bombing, untuk siram pakai air campuran bahan kimia sehingga air segera padam," lanjut dia.
"Lalu ada teknologi modifikasi cuaca, kalau kemarin meliput mengendalikan hujan misal, ada ketika banjir tahun baru, hujan dialihkan. Untuk memberhentikan hujan juga bisa, ini untuk mendatangkan hujan supaya api yang muncul dengan hujan segera padam," tutup Suharyanto.