Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Kepsek SMAN 1 Banguntapan: Sekolah Kami Ingin Tenang Lagi
10 Agustus 2022 14:13 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Kesepakatan damai telah terjalin antara orang tua dari siswi yang diduga dipaksa mengenakan jilbab dengan guru SMA Negeri 1 Banguntapan, Bantul. Perdamaian itu terjadi setelah digelarnya rekonsiliasi di kantor Disdikpora DIY.
ADVERTISEMENT
Menanggapi perdamaian ini, Kepala SMAN 1 Banguntapan Agung Istianto mengatakan ingin sekolah kembali tenang.
"Yang pasti sekolah kami pingin tenang lagi belajar. Anaknya tenang belajar, bapak gurunya tenang belajar, itu aja," kata Agung singkat di kantor Disdikpora DIY, Rabu (10/8/2022).
"Kami sudah berbaikan (antara guru dan orang tua siswi)," bebernya.
Meski kedua pihak sudah berdamai, namun kasus dugaan pelanggaran disiplin pegawai tetap berjalan. Agung bersama 2 guru BK dan 1 wali kelas akan diproses ke Badan Kepegawaian Daerah (BKD) DIY.
Terkait hal ini, Agung menyatakan menyerahkan sepenuhnya ke Disdikpora.
"Saya serahkan dinas. Dinas kan bapak kami. Kami percaya sama dinas yang terbaik buat kami," pungkasnya.
Kesimpulan di Satgas BKD
Kepala Disdikpora Didik Wardaya mengatakan bahwa soal apakah ada pemaksaan jilbab pihaknya belum bisa menyimpulkan. Nanti kesimpulan ada pada Satgas BKD.
ADVERTISEMENT
Namun, Didik mengatakan bahwa pelanggaran disiplin guru dan kepsek ini juga terkait dengan ketentuan sekolah tidak boleh menjual seragam.
"Di situ ada penjualan seragam yang di dalam penjualan seragam tersebut ada paket jilbab. Sehingga mendorong semua siswi itu disarankan untuk mengenakan jilbab," katanya.
"Jadi pelanggaran tidak memberi ruang pilihan untuk menggunakan jilbab atau tidak, itu saja," bebernya.