Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Ketika Para Diplomat Bersahabat dengan Santri Pondok Gontor
19 April 2018 10:25 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:09 WIB
ADVERTISEMENT
Selama 5 hari, 36 diplomat muda Indonesia mengabdi dan mondok di Pesantren Gontor, Jawa Timur. Mereka datang membawa misi untuk mengabdi dan juga mendalami akar-akar keislaman di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Bersama dengan para santri Gontor mereka berbaur dan saling berbagi cerita. Para diplomat diajak merasakan hidup layaknya santri saat berada di Gontor.
Di sisi lain, para santri dan diplomat juga hidup layaknya sahabat. Para diplomat pria sempat bermain sepak bola dengan santri-santri Gontor. Di bawah langit Gontor yang tak begitu terik, mereka bermain di atas lapangan hijau.
Bola digiring dari satu sisi ke sisi lain. Mereka semua tampak menikmati jalannya pertandingan. Hingga peluit panjang dibunyikan, tanda pertandingan berakhir, skor pertandingan adalah imbang, 2-2. Pertandingan kemudian dilanjutkan dengan adu pinalti. Akhirnya, tim diplomat memenangkan pertandingan dengan skor akhir 4-3 lewat gol penentu yang disarangkan Yulius Mada Kaka.
Peluh terus berjatuhan, tapi kesenangan bermain sepak bola tak bisa terelakkan.
ADVERTISEMENT
Keseruan juga mewarnai perjalanan diplomat perempuan yang mondok di Gontor, tepatnya di Pondok Putri 1 yang berada di Ngawi, Jawa Timur. Para diplomat putri selain mengaji dan mengajar juga berolahraga bersama santriwati Gontor. Mereka berolahraga panahan dan senam aerobik di sana.
Selain itu, para diplomat muda ini juga berkeliling untuk semakin dekat dengan santri. Mereka mengunjungi galeri seni para santri. Di sana, para diplomat sempat bermain musik bersama dan juga belajar kaligrafi.
Tak hanya sampai di situ, para diplomat itu juga berbagi resep masak, salah satunya adalah yang dilakukan oleh Nurhasanah Arumsari Sihombing . Diplomat yang pernah ditempatkan di Kaledonia Baru itu berbagi resep membuat brownies kepada santriwati Gontor.
Persahabatan diplomat dengan para santri Gontor pun tak berhenti di situ. Para santri juga bisa mendatangi kamar-kamar para diplomat untuk menanyakan pengalaman mereka berdiplomasi. Dengan senang hati para diplomat menerima dan berbagi pengalaman.
ADVERTISEMENT
Di akhir kunjungan ke Gontor, para diplomat menyimpan optimisme bahwa sosok diplomat akan lahir dari Gontor kelak. Salah satunya, disampaikan oleh Noviyanti Nurmala . Diplomat yang pernah ditempatkan di New Delhi, India, ini memiliki pesan mujarab bagi santri Gontor yang ingin menjadi diplomat.
"Know what you want, plan what you want, and do what you plan," sebut Noyiyanti, Minggu (15/4).
Sementara itu, Dieny Maya Sari , diplomat yang pernah bertugas di Marseille, Prancis, juga berpesan untuk para santri Gontor agar selalu semangat dan tidak ragu melangkah.
"Hargailah perbedaan, bumi itu luas, manusia itu banyak, buka wawasan, rajin baca buku dan jangan takut melangkah ke depan," ungkap dia.