Ketua Forum Pemred Beri Catatan demi Percepatan Indonesia Maju 2034

14 Mei 2024 17:37 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Rektor Unair Prof Nasih (kiri) bersama Ketua Forum Pemred sekaligus Pemimpin Redaksi kumparan Arifin Asydhad  dalam acara Diskusi Kebangsaan Gagasan Unair Menuju Indonesia Maju di Hotel JS Luwansa, Jakarta, Selasa (14/5/2024). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Rektor Unair Prof Nasih (kiri) bersama Ketua Forum Pemred sekaligus Pemimpin Redaksi kumparan Arifin Asydhad dalam acara Diskusi Kebangsaan Gagasan Unair Menuju Indonesia Maju di Hotel JS Luwansa, Jakarta, Selasa (14/5/2024). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
ADVERTISEMENT
Ketua Forum Pemred sekaligus Pemred kumparan, Arifin Asydhad, memberikan catatan untuk transformasi Indonesia Maju 2034.
ADVERTISEMENT
Arifin menilai 11 tahun lebih cepat dari target Indonesia Maju 2045 itu ada hal-hal yang perlu diperhatikan. Khususnya dalam transformasi pendidikan.
Arifin menilai transformasi Indonesia maju itu harus juga diiringi dengan pendidikan untuk meningkatkan kemampuan sumber daya manusia (SDM).
“Jadi kalau kita memang mau maju, mau pendidikan maju, mau enggak mau kekuatan SDM kita harus berkaitan dengan cara pendidikan,” kata Arifin saat hadir pada acara diskusi kebangsaan dengan tajuk Gagasan Unair Menuju Indonesia Maju 2034 di Hotel JS Luwansa, Jakarta, Selasa (14/5).
Selain transformasi pendidikan, Arifin menyebut bahwa sebuah negara dalam perjalanan menuju negara maju juga harus memperhatikan sisi ekonomi.
Ia mencontohkan perjalanan negara Jepang dan Korea Selatan yang juga memiliki kekuatan dan ciri khas dari sisi ekonomi.
ADVERTISEMENT
Diskusi Kebangsaan Gagasan Unair Menuju Indonesia Maju di Hotel JS Luwansa, Jakarta, Selasa (14/5/2024). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
“Korea Selatan, Jepang, itu selain pendidikan, ya dia harus memperkuat dari sisi ekonomi. Ada kekuatan ekonomi, ada reformasi ekonomi yang dia lakukan,” jelasnya.
“Tanpa itu pendidikan saja mungkin tidak akan bisa, jadi harus ada faktor-faktor lain yang harus dibersamakan kalau hanya pendidikan pasti juga akan sulit,” imbuhnya.
“Apakah memang misalnya kita sekarang di hilirisasi, ya hilirisasi, oh kita punya nikel, apakah memang nikel itu bisa menjadi momentum kita untuk mencapai Indonesia maju ini? Ini, kan, masih saya belum melihat terus terang sebuah blueprint atau sebuah gambaran yang jelas Indonesia maju kita itu seperti apa,” pungkasnya.
Pemimpin Redaksi kumparan Arifin Asydhad menghadiri acara Diskusi Kebangsaan Gagasan Unair Menuju Indonesia Maju di Hotel JS Luwansa, Jakarta, Selasa (14/5/2024). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
Sementara itu, Rektor Unair, Prof. Mohammad Nasih, di acara yang sama menyebut bahwa kajian akademik yang dilakukan itu adalah sebagai upaya mempercepat transformasi Indonesia maju yang ditargetkan 2045 menjadi 2034.
ADVERTISEMENT
“Sehingga indikatornya simpel saja dan itu kuncinya ada di pendidikan. Dengan pendidikan yang bagus maka kemajuan dan kesejahteraan itu akan dirasakan oleh bersama,” kata Prof. Nasih.
(Kiri ke kanan) Rektor Unair Prof Nasih, Ketua Forum Pemred Arifin Asydhad, Bendum Muhammadiyah Hilman Latief dalam Diskusi Kebangsaan Gagasan Unair Menuju Indonesia Maju di Hotel JS Luwansa, Jakarta, Selasa (14/5/2024). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
“Oleh karena itu percepatan bidang pengembangan SDM ini menjadi kunci yang mesti menjadi sesuatu perhatian utama di perjalanan berikutnya,” lanjutnya.
Acara diskusi tersebut turut dihadiri oleh sejumlah tokoh termasuk eks Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa yang hadir sebagai Ketua Pengurus Pusat Ikatan Alumni (PP IKA) Unair dan Akademisi UMY sekaligus Bendahara Umum PP Muhammadiyah yang kini Dirjen Haji dan Umrah Kemenag, Prof. Hilman Latief.