Ketua IPW Kini Masuk DPR Lewat Gerbang Belakang: Di Depan Ada Demo

27 September 2022 14:24 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua Indonesian Police Watch (IPW) Sugeng Teguh Santoso di gedung MKD RI, Selasa (26/9). Foto: Annisa Thahira Madina/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ketua Indonesian Police Watch (IPW) Sugeng Teguh Santoso di gedung MKD RI, Selasa (26/9). Foto: Annisa Thahira Madina/kumparan
ADVERTISEMENT
Ketua Indonesian Police Watch (IPW), Sugeng Teguh Santoso, hadir ke Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR siang ini, setelah kemarin ditolak Pamdal DPR di pintu gerbang DPR depan.
ADVERTISEMENT
Kali ini, Sugeng lewat masuk pintu selatan (gerbang belakang) di Jalan Gerbang Pemuda. Ia mengatakan kali ini tak bisa lewat gerbang depan di Jalan Gatot Subroto karena ada aksi massa di DPR.
Tetapi, ia tak mempersoalkan hal tersebut karena sudah ada peringatan terkait demo. Bukan ditolak Pamdal seperti yang dialaminya kemarin.
"Kan, ada demo. [Karena] udah dia kasih tahu, enggak ada soal. Anggota dewan pun lewat belakang [karena demo]. Kalau saya [tadi] disuruh loncat pagar, ya, protes lagi, haha," kata Sugeng usai hadir di MKD, Selasa (27/9).
Massa dari unsur petani dan serikat buruh sudah mulai memenuhi Gedung DPR. Sementara arus lalu lintas masih terpantau ramai lancar dan belum diberlakukan pengalihan. Foto: Ananta Erlangga/kumparan
Sugeng juga mengaku heran saat ditolak masuk kemarin. Menurut Sugeng, ia biasa masuk lewat gerbang depan dengan undangan.
Sugeng bulan lalu hadir di DPR bersama Menkopolhukam Mahfud MD untuk memberikan klarifikasi terkait dugaan keterlibatan anggota DPR dengan kasus tewasnya Brigadir J di MKD. Saat itu, ia mengatakan diperbolehkan lewat gerbang depan.
ADVERTISEMENT
"Saya itu sudah dua tahun enggak ke DPR, dulu saya masuk di depan. Terakhir yang panggilan yang sama Pak Mahfud saya dari depan enggak apa-apa. Saya tunjukkan undangan, masuk," ujar dia.
Menurut Sugeng, tak perlu ada persoalan akses pintu masuk depan atau belakang di DPR. Menurutnya, semua orang harus mendapat hal masuk yang sama karena DPR adalah rumah rakyat.
"Depan atau belakang harus diberikan hak rakyat untuk bisa akses ke rumah rakyat. Ini bukan milik setjen, DPR, ini milik rakyat. Rakyat harus diperlakukan hormat, enggak cuma IPW, semua. Bahkan rakyat yang bersendal jepit harus dilayani. rakyat tidak boleh diskriminasi dan dilakukan tanpa rasa hormat," pungkasnya.
Sugeng diundang sebagai saksi soal laporan terkait fasilitas private jet yang dipakai Brigjen Hendra Kurniawan ke rumah keluarga Brigadir Yosua. Semula ia diundang kemarin, Senin (27/9), namun ditolak masuk oleh Pamdal di gerbang depan DPR di Jalan Gatot Subroto meski sudah menunjukkan undangan.
ADVERTISEMENT
Ia memutuskan batal hadir karena merasa didiskriminasi. Meski saat itu Sugeng dapat masuk melalui pintu belakang DPR di Jalan Gerbang Pemuda.
Anggota DPR Komisi III Fraksi PKB Heru Widodo dilaporkan perorangan yang enggan disebut namanya. Heru dilaporkan karena meminta pengusutan dugaan keterlibatan dua orang yang diduga bandar judi Konsorsium 303, yang memberi fasilitas penggunaan private jet kepada Brigjen HK.
Permintaan itu disampaikan Heru di sebuah media. Heru dilaporkan atas dugaan melakukan penuduhan. Padahal, pernyataan Heru dilontarkan atas pernyataan Sugeng.