Ketua KPU: Partisipasi Pemilih Pilkada 2024 Rata-rata 71%

20 Desember 2024 13:06 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua KPU Mochammad Afifuddin memimpin rapat pleno penetapan perolehan kursi dan penetapan calon terpilih anggota DPR dan DPD pada Pemilu 2024 di kantor KPU, Jakarta, Minggu (25/8/2024). Foto: Hafidz Mubarak/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Ketua KPU Mochammad Afifuddin memimpin rapat pleno penetapan perolehan kursi dan penetapan calon terpilih anggota DPR dan DPD pada Pemilu 2024 di kantor KPU, Jakarta, Minggu (25/8/2024). Foto: Hafidz Mubarak/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Partisipasi pemilih dalam perhelatan Pilkada 2024 menjadi sorotan karena dianggap rendah. Ketua KPU Mochammad Afifuddin mengatakan, hasil rata-rata partisipasi pemilih secara nasional cukup tinggi.
ADVERTISEMENT
“Hari ini kami mau sampaikan meskipun juga minggu lalu kami sampaikan secara resmi rerata partisipasi nasional kita itu sampai di 71 persen,” kata Afif saat hadiri acara seminar launching buku oleh lembaga pemerhati Pemilu Sindikasi Pemilu Demokrasi (SPD) di Hotel Novotel Jakarta, Jumat (20/12).
Afif tak menampik persentase partisipasi pemilih di Pilkada memang angkanya akan berbeda dengan Pileg maupun Pilkada. Maka, kata dia hal tersebut bukan lah sesuatu yang anomali.
“Dalam setiap perhelatan pilkada dihadapkan dengan pileg Pilpres tidak pernah itu Pilkada lebih tinggi dari Pileg Pilpres, jarang,” ujar dia.
“Sekarang 71%. Kalau pileg Pilpres kemarin sampai 80-an%, ini 71% nasionalnya,” imbuhnya.
Suasana dialog dan launching buku dari Sindikasi Pemilu Demokrasi "Selamat Datang Otokrasi: Pemilu, Kekuasaan, dan Kemunduran Demokrasi" di Novotel Jakarta, Jumat (20/12/2024). Foto: Luthfi Humam/kumparan
Meski begitu, Afif tak menampik tingkat partisipasi pemilih di Pilgub Jakarta memang rendah. Meski begitu, kata dia, secara nasional tingkat rata-rata partisipasi pemilih Pilkada cukup baik apalagi Pilkada digelar serentak di seluruh Indonesia.
ADVERTISEMENT
“545 daerah dalam satu tarikan napas itu baru pertama kali dan ini luar biasa gak ada konflik yang sangat-sangat bagaimana dan kita bersyukur kalau ada persoalan karena kompetisi, rivalitas di lapangannya aneh-aneh juga ada lembaga juga yang bertugas seperti itu, ada Bawaslu dan lain-lain,” pungkasnya.
Soal partisipasi pemilih ini sebelumnya juga menjadi sorotan khususnya di Pilgub Jakarta. Pasangan Ridwan Kamil-Suswono maupun Dharma Pongrekun-Kun Wardana menyoal partisipasi pemilih yang rendah tersebut. Meski begitu, tak ada gugatan hasil Pilgub yang diajukan ke Mahkamah Konstitusi.