Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Ketua MUI KH Cholil Nafis menyampaikan bahaya golput alias tidak memilih di pilpres mendatang. Kondisi negara akan lebih berbahaya apabila tidak ada pemimpin.
ADVERTISEMENT
"Sebab bahaya tak ada pimpinan lebih besar daripada adanya pemimpin yang tak ada yang ideal atau karena zalim. Boleh memilih capres nomor 1, 2 atau 3 sesuai kecenderungan pemilih. Yang tidak boleh adalah memilih semuanya atau tidak memilih dari semua capres," beber pengasuh Ponpes Cendekia Amanah Depok ini.
Hal ini disampaikan Cholil Nafis di acara “Urgensi Peran Dai Pemuda Dalam Merajut Ukhuwah di Tahun Politik” yang diselenggarakan oleh Pemuda Persis di Kampus IAI Persis, Bandung, Senin (27/11).
Cholil Nafis melanjutkan, silakan amati seluruh rekam jejak, gerakan, dan kampanye capres-cawapres, tapi harus bijak menerima dan meresponsnya.
"Saat ada isu atau informasi tertentu, pastikan mendapat informasinya yang utuh kemudian “tarik napas” sejenak untuk memilah dan memilih yang benar sebagai dasar untuk menyikapinya secara proporsional," bebernya.
ADVERTISEMENT
Cholil mengatakan, pemilihan dasarnya adalah agama, yaitu perintah Allah SWT, tapi jangan sampai menistakan agama yang lain karena alasan keyakinan agama.
"Jika kita bisa objektif dimulai dari sendiri, maka akan menebar kebaikan dan keadilan untuk kepentingan orang banyak. Ayo dukung untuk jujur dan adil dalam pelaksanaan pemilu yang dimulai dari diri sendiri dalam bersikap jujur dan adil. Bismillah," ajak Cholil.
Cholil dalam kesempatan itu juga menyampaikan empat pilar ukhuwah, yaitu saling mengerti (ta’aruf), saling memahami (tafahum), saling membantu (ta’awun), dan saling melindungi (takaful). Empat pilar ini penyangga keutuhan ukhuwah sekaligus kesatuan Negera Kesatuan Republik Indonesia.
ADVERTISEMENT
"Pilar ukhuwah akan lebih kokoh dengan prinsip mendahulukan kepentingan umum dari pada kepentingan kelompok dan mendahulukan kepentingan kelompok dari pada kepentingan pribadi. Maka azas inilah perekat persaudaraan dan persatuan masyarakat," jelasnya.