Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Ketua PKS Lampung Tantang Gus Miftah 'Ngaji Bareng' Terkait PKS Identik Wahabi
18 Januari 2024 13:26 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Ketua DPW PKS Lampung, Ahmad Mufti Salim, mengkritik pernyataan Gus Miftah yang menyebut PKS identik dengan Wahabi dan acap kali menakut-nakuti masyarakat. Dia menilai cara Gus Miftah menafsirkan ayat dalam Al-Quran keliru dan dapat menimbulkan efek negatif di masyarakat.
ADVERTISEMENT
"Saya sebagai seorang santri, alumni pesantren, melihat Gus Miftah itu menjelaskan sebuah ayat dari surah Al-An'am ayat 48 itu dengan cara yang salah dan membahayakan, menyinggung PKS pula," kata dia ketika dikonfirmasi pada Kamis (18/1).
Surah Al-An'am ayat 48 berbunyi:
وَمَا نُرْسِلُ الْمُرْسَلِيْنَ اِلَّا مُبَشِّرِيْنَ وَمُنْذِرِيْنَۚ فَمَنْ اٰمَنَ وَاَصْلَحَ فَلَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُوْنَ
Para rasul yang Kami utus itu adalah untuk memberi kabar gembira dan memberi peringatan. Barangsiapa beriman dan mengadakan perbaikan, maka tidak ada rasa takut pada mereka dan mereka tidak bersedih hati.
Mufti pun mengajak Gus Miftah untuk ngaji bareng di depan ulama Lampung untuk membuktikan tafsir mana yang benar dan salah. Dia menegaskan, Al-Quran tak dapat ditafsirkan dengan semena-mena. Apalagi, tafsir atas Al-Quran yang dilakukan berpotensi memecah belah bangsa.
ADVERTISEMENT
"Saya mengajak ngaji bareng depan ulama Lampung, mungkin orang menganggapnya tantangan, saya sih bahasanya ngaji bareng," ucap dia.
Ceramah Gus Miftah
Sebelumnya, Gus Miftah menyebut PKS identik dengan Wahabi ketika memberi ceramah di pengajian akbar yang digelar oleh PWNU Lampung di Lapangan Cipta Karya, Lampung Selatan, pada Jumat (12/1) lalu.
Pengajian ini dihadiri oleh Ketum Muslimat NU sekaligus Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, Ketum PAN sekaligus Mendag Zulkifli Hasan, dan Gubernur Lampung Arinal Djunaidi.
Dalam ceramah di depan ibu-ibu Muslimat NU, Gus Miftah menyitir penggalan surat Al-An'am ayat 48: وَمَا نُرْسِلُ الْمُرْسَلِيْنَ اِلَّا مُبَشِّرِيْنَ وَمُنْذِرِيْنَۚ
yang artinya: Para rasul yang Kami utus itu adalah untuk memberi kabar gembira dan memberi peringatan.
ADVERTISEMENT
Berdasar penggalan ayat itu, Miftah menjelaskan bahwa cara/metode dakwah ada dua, yaitu menyenangkan dan menakut-nakuti/memperingatkan. Dia menyebut dakwah Wahabi acap kali menakut-nakuti masyarakat dan Wahabi identik dengan PKS.
"[Dakwah yang] Menyenangkan itu NU, yang sukanya nakut-nakuti Wahabi. Wahabi itu di Indonesia identik dengan PKS," demikian dikatakan Gus Miftah dalam potongan video yang dilihat.
"Makanya saya tidak yakin kalau orang NU bisa maju bareng dengan PKS," tambah Gus Miftah disambut tepuk tangan hadirin.
"Iki [Ini] ngomong soal ibadah, antara Wahabi dan ahlussunnah wal jamaah. Aku ra [tidak] ngomong capres," ujar Gus Miftah disambut tawa hadirin.
Gus Miftah juga menjelaskan, ancaman terbesar ahlussunnah wal jamaah di Indonesia saat ini berasal dari Wahabi. "Opo-opo ora entuk (apa-apa tidak boleh). Opo-opo bidah, opo-opo neroko [neraka], opo-opo sesat. Dan itu bukan pola Nahdlatul Ulama," ujar pendukung paslon 02 Prabowo-Gibran ini.
ADVERTISEMENT