Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Ketua PMI DIY: Jusuf Kalla Tak Pernah Bawa Politik ke PMI
10 Desember 2024 20:47 WIB
ยท
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Kisruh tengah terjadi di Palang Merah Indonesia (PMI). Muncul munas tandingan yang menjadikan Agung Laksono sebagai Ketum PMI pada Minggu (8/12).
ADVERTISEMENT
Sementara pada Munas ke-22 PMI sudah menyepakati terpilihnya kembali Jusuf Kalla sebagai Ketua Umum PMI periode 2024-2029. Ini merupakan periode keempat JK sebagai ketum.
Ketua PMI DIY, GBPH Prabukusomo, mengatakan PMI DIY tetap patuh AD/ART dan mengakui kepemimpinan JK.
Gusti Prabu mengatakan selama beberapa periode memimpin JK bekerja dengan baik. Meski merupakan politisi, JK juga tak membawa politik ke PMI.
"Pendapat dari beberapa provinsi, kabupaten, kota mengatakan kalau PMI dibawa ke partai politik susah karena Pak JK enggak pernah bawa-bawa politik. Pak JK beliau orang Golkar, tapi enggak pernah nyebut, mengatakan apa yang terkait politik, enggak pernah," kata Gusti Prabu melalui sambungan telepon, Selasa (10/12).
Termasuk saat Pilpres kemarin, yang hendak mencalonkan diri atau mendukung salah satu calon diminta untuk mengundurkan diri.
ADVERTISEMENT
"Termasuk kemarin waktu Pilpres segala itu,. Siapa yang mau nyalon atau mau mendukung calon itu harus mengundurkan diri, minta izin," jelasnya.
Hal itu pula yang dilakukan Gusti Prabu di DIY. Waktu ada Pilbup dan Pilwalkot, dia menyampaikan agar petugas di PMI tak mendukung salah satu paslon.
"Saya tidak mau teman-teman terutama ketua itu mendukung salah satu pihak, kita harus netral," katanya.
Ini penting, karena jika mendukung salah satu paslon maka dikhawatirkan PMI tidak akan serasi dalam bertugas jika yang didukung kalah.
"Jadi masalah. Makanya saya pesankan kita enggak usah berpolitik lah," jelasnya.
Terkait kisruh-kisruh di PMI ini, Gusti Prabu berpesan agar kedua belah pihak saling memaafkan.
"Kita-kita sudah podo tuone (sama tuanya). Sudah saling memaafkan, sudah selesai, gitu to," kata Gusti Prabu.
ADVERTISEMENT