Ketua Senat: Meski Tak Dimakzulkan, Trump Tanggung Jawab atas Kerusuhan Capitol

14 Februari 2021 7:47 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Eks Presiden AS Donald Trump berbicara dalam rapat umum untuk memperebutkan sertifikasi hasil pemilihan presiden AS 2020 oleh Kongres AS, di Washington, AS, Rabu (6/1/2021). Foto: JIM BOURG/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Eks Presiden AS Donald Trump berbicara dalam rapat umum untuk memperebutkan sertifikasi hasil pemilihan presiden AS 2020 oleh Kongres AS, di Washington, AS, Rabu (6/1/2021). Foto: JIM BOURG/REUTERS
ADVERTISEMENT
Upaya pemakzulan Donald Trump gagal untuk kedua kalinya. Berdasarkan hasil voting, sebanyak 57 senator menyatakan Trump bersalah karena menghasut pendukungnya untuk menyerbu gedung Kongres AS, Capitol Hill, pada 6 Januari.
ADVERTISEMENT
Sementara 43 senator lainnya yang seluruhnya dari Partai Republik, menyatakan Trump tidak bersalah.
Meski senator yang menyatakan Trump bersalah lebih banyak, tapi tidak mencapai suara mayoritas 2/3 atau minimal 67 dari total 100 senator. Sehingga Trump kembali selamat dari pemakzulan yang sempat membuatnya terancam tak bisa maju di Pemilu AS 2024.
Ketua Senat AS, Mitch McConnell, menyatakan meski bebas dari pemakzulan, Trump tetap harus bertanggung jawab atas kerusuhan tersebut.
Ia tak ragu menganggap Trump telah menyebabkan kerusuhan. McConnell yang merupakan senator Partai Republik, menyebut tindakan Trump sebelum serangan itu sebagai "kelalaian yang memalukan,"
Mitch McConnell memberikan sambutan sebelum sidang pemakzulan Presiden AS Donald Trump dimulai di US Capitol, Washington, Amerika Serikat. Foto: Senat AS TV / via REUTERS
"Trump secara praktis dan moral bertanggung jawab untuk memprovokasi peristiwa hari itu," kata McConnell kepada majelis setelah pemungutan suara seperti dikutip dari AFP pada Sabtu (13/2) waktu setempat.
ADVERTISEMENT
"Trump masih bertanggung jawab atas semua yang dia lakukan selama dia menjabat," lanjutnya.
Namun dalam voting, McConnell menyatakan Trump tak bersalah. Ia memilih demikian lantaran konstitusi AS menyatakan pemakzulan hanya bagi Presiden atau Wapres yang masih menjabat. Sedangkan Trump sudah tak menjabat Presiden AS.
Sementara itu Ketua DPR AS, Nancy Pelosi, menilai senator Republik "pengecut" karena tak berani memakzulkan Trump.
Nancy Pelosi. Foto: Pool via Reuters
"Penolakan Senat Partai Republik untuk meminta pertanggungjawaban Trump karena memicu pemberontakan yang kejam untuk mempertahankan kekuasaan akan menjadi salah satu hari paling gelap dan tindakan paling tidak terhormat dalam sejarah bangsa kita," kata Pelosi.