Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
ADVERTISEMENT
Sebanyak 500 orang seniman dan budayawan di Yogyakarta akan menjalani vaksinasi COVID-19 di Padepokan Seni Bagong Kussudiarja, Kecamatan Kasihan, Kabupaten Bantul, Rabu (10/3). Vaksinasi massal ini juga akan ditinjau oleh Presiden Jokowi.
ADVERTISEMENT
Salah seorang seniman, Marzuki Mohammad atau akrab disapa Kill The DJ, tampak hadir untuk mengikuti vaksinasi ini.
"Nak aku vaksin ya vaksin wae gitu. Karena yo piye yo sejak kecil wis divaksin bola bali yoan dadi wis biasa vaksin (kalau saya vaksin ya vaksin saja. Karena bagaimana saya sejak kecil sudah divaksin berkali-kali ya jadi biasa saja)," ujar Marzuki ditemui sebelum vaksinasi, Rabu (10/3).
Juki sapaan akrab Marzuki mengatakan, sejak dulu dirinya dan teman-teman menyuarakan agar vaksin gratis. Ketika vaksin sudah gratis, maka tidak ada alasan menolak.
"Saya pikir prosesnya masih lumayan suwe yo maksude karena untuk mencapai herd immunity dengan vaksin itu butuh waktu juga gitu," katanya.
Karena proses mencapai herd immunity ini cukup lama, maka semua pihak termasuk seniman juga harus bersabar. Namun dia yakin dengan vaksinasi ini maka berangsur kondisi akan membaik.
ADVERTISEMENT
"Memang kudu sabar wong lagi kon leren karo Gusti Allah (memang harus sabar sedang disuruh istirahat sama Gusti Allah)," ujarnya.
Tidak Semua Seniman akan Divaksin di Padepokan Seni Bagong Kussudiarja
Sementara Butet Kertaradjasa mengatakan, vaksinasi 500 orang seniman ini akan dibagi dalam dua gelombang.
"Mereka adalah seniman-seninam budayawan di Jogja dari berbagai lintas disiplin, ada perupa, penyair, sastrawan, penari, pemusik, yang tradisional ketoprak, dalang. Yang muda sampai yang sepuh," kata Butet.
Butet menuturkan, tidak semua seniman bisa divaksin dalam satu kesempatan ini. Tapi secara berkesinambungan seniman juga akan divaksin di fasilitas kesehatan.
"Yang belum kesempatan di sini, menurut dinkes akan diberi kesempatan di puskesmas atau rumah sakit yang sudah ditunjuk. Jadi jangan menganggap hanya di sini peristiwanya. Akan terus berkelanjutan di tempat-tempat pelayanan kesehatan pemerintah," tutup dia.