Kim Jong-un Awasi Latihan Serangan Balik Nuklir Korea Utara

23 April 2024 12:07 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un memandu latihan penembakan artileri oleh Tentara Rakyat Korea di Korea Utara. Foto: KCNA/via REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un memandu latihan penembakan artileri oleh Tentara Rakyat Korea di Korea Utara. Foto: KCNA/via REUTERS
ADVERTISEMENT
Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un, mengawasi latihan pemicu nuklir pertama negaranya pada Selasa (23/4). Latihan tersebut melibatkan simulasi serangan balik nuklir yang bertujuan sebagai peringatan kepada musuh.
ADVERTISEMENT
Laporan Kantor Berita Pemerintah Korea Utara, KCNA, menyebutkan bahwa latihan tersebut merupakan pertunjukan pertama sistem manajemen pemicu nuklir Korea Utara.
Latihan itu juga menandai penggunaan pertama sistem kendali gabungan negara tersebut untuk senjata nuklir.
Bersamaan dengan peluncuran beberapa rudal balistik jarak pendek, latihan itu dilakukan pada Senin (22/4).
Kim Jong-un memimpin latihan taktis gabungan yang mensimulasikan serangan balik nuklir melibatkan pasukan artileri roket berukuran besar.
Roket-roket tersebut berhasil menghantam sasaran di pulau sejauh 352 kilometer. Kim menyatakan kepuasan besar atas hasil latihan ini.
Latihan itu bertujuan untuk menguji keandalan sistem komando, manajemen, kendali, dan operasi seluruh kekuatan nuklir Korea Utara.
Selain itu, latihan ini juga memastikan bahwa unit roket ganda super besar telah menguasai kemampuan untuk beralih ke mode serangan balik nuklir.
ADVERTISEMENT
Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un memandu latihan penembakan artileri oleh Tentara Rakyat Korea di Korea Utara. Foto: KCNA/via REUTERS
KCNA menyebutkan bahwa latihan tersebut sebagai respons terhadap latihan udara gabungan AS-Korea Selatan yang berlangsung pada bulan April lalu. Pyongyang mengklaim bahwa mereka sangat terancam oleh provokasi militer yang dilakukan oleh kekuatan musuh.
KCNA mengatakan, latihan tersebut merupakan respons terhadap latihan udara gabungan AS-Korea Selatan, yang berlangsung dari 12 April hingga 26 April.
Pyongyang menegklaim pihaknya sangat terancam oleh provokasi militer yang tak henti-hentinya dilakukan oleh kekuatan musuh.
Akibatnya, Korea Utara perlu meningkatkan kekuatan militer terkuat secara lebih besar dan lebih cepat.
Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un menghadiri uji peluncuran rudal hipersonik bahan bakar padat jarak menengah hingga jarak jauh yang mungkin baru di lokasi yang tidak diketahui di Korea Utara, 2 April 2024 Foto: Kantor Berita Pusat Korea (KCNA)/Reuters
Korea Utara mendeklarasikan dirinya sebagai negara senjata nuklir pada 2022. Mereka sempat melakukan uji coba rudal yang melanggar sanksi PBB. Meskipun demikian, mereka terus menguatkan hubungan militer dengan Moskow dan meningkatkan pengujian senjata mereka.
ADVERTISEMENT
Terkait dengan situasi di Ukraina, Korea Utara disebut-sebut telah mengirimkan senjata ke Rusia, meskipun sanksi PBB melarang hal tersebut.
Seoul mengeklaim bahwa sekitar 7.000 kontainer senjata telah dikirim oleh Korea Utara ke Moskow untuk digunakan di Ukraina.
Situasi ini menimbulkan kekhawatiran di tengah upaya untuk menjaga stabilitas dan keamanan di kawasan tersebut.