Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Kim Jong-un Tinjau Daerah Terdampak Banjir Dahsyat di Korut, Tolak Bantuan Asing
30 September 2024 12:26 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un, turun langsung ke lapangan untuk meninjau daerah yang terdampak banjir besar di negaranya. Meski ditawari bantuan guna pemulihan oleh Rusia hingga Korsel, Kim menolak menerimanya.
ADVERTISEMENT
Dalam kunjungan pada Minggu (29/9), Kim memerintahkan tindakan cepat guna membangun kembali rumah-rumah yang hancur akibat banjir.
Korea Utara yang dikenal sebagai negara tertutup, dilanda hujan deras yang memecahkan rekor pada akhir Juli 2024. Bencana ini menyebabkan sejumlah korban jiwa yang tidak disebutkan jumlahnya.
Banjir tersebut merendam rumah-rumah dan merusak sebagian besar lahan pertanian di wilayah utara yang berbatasan dengan China.
Ribuan warga yang terdampak telah dievakuasi ke fasilitas sementara di Ibu Kota Pyongyang, sambil menunggu rumah-rumah mereka selesai dibangun kembali.
Dikutip media pemerintah KCNA, Kim memerintahkan para pekerja untuk mempercepat proses pembangunan demi meringankan penderitaan para korban.
Foto-foto yang dirilis KCNA menunjukkan Kim berjalan di lokasi yang masih berlumpur, berbicara dengan pejabat setempat di depan bangunan yang masih dalam tahap konstruksi.
ADVERTISEMENT
Ini adalah kunjungan ketiga Kim ke daerah banjir dalam beberapa bulan terakhir. Sebelumnya, ia terlihat menggendong anak-anak, memeriksa kerusakan dari perahu karet, dan bahkan berkendara melalui banjir dengan kendaraan mewahnya.
Tawaran bantuan internasional pun mengalir sejak berita bencana ini tersiar, termasuk dari Korea Selatan. Meskipun hubungan kedua negara sedang memanas, Korsel tetap menawarkan bantuan melalui Palang Merah.
Presiden Rusia Vladimir Putin — yang bersahabat dengan Korut — juga menyampaikan dukungan kemanusiaan untuk membantu proses pemulihan.
Namun, Kim Jong-un menolak semua bantuan asing, menegaskan bahwa Korea Utara akan mengandalkan kekuatan sendiri untuk bangkit dari bencana ini.