Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
ADVERTISEMENT
Berjualan takjil menjadi hal yang biasa dilakukan saat bulan Ramadan. Setiap menjelang sore, pedagang takjil berderet di pinggir jalan, mereka menjual berbagai jenis makanan dan minuman yang menggugah selera. Bicara soal takjil, ada yang menarik di Sukabumi, Jawa Barat, yaitu yang menjualnya adalah para biarawati.
ADVERTISEMENT
Mereka menjual takjil di Jalan Rumah Sakit, Kecamatan Cikole, Kota Sukabumi, tepatnya di depan gedung Kongregasi Suster Fransiskan Sukabumi (SFS). Takjil yang dijual beragam, mulai dari kolak, es buah, bubur sumsum, dan gorengan.
Harga takjil yang ditawarkan oleh biarawati ini cukup terjangkau, misalnya bubur sumsum Rp 5.000.
Kegiatan berjualan takjil yang dilakukan para biarawati itu menjadi pusat perhatian hingga viral di media sosial.
Suster Maria Ferdinanda menyatakan keuntungan bukan hal yang menjadi tujuan dari jualan takjil tersebut. Menurut dia motivasinya yaitu membantu umat muslim yang hendak berbuka kemudian salah satu cara dalam memperkuat toleransi antar umat beragama.
"Salah satunya adalah kita membantu saudara-saudara muslim yang tidak sempat membuat atau mempersiapkan untuk berbuka atau masih di jalan, jadi kita punya inisiatif untuk berjualan," katanya.
ADVERTISEMENT
Dia menuturkan kegiatan seperti ini baru dilakukan pada Ramadan tahun ini. Adapun pada Ramadan sebelumnya, para biarawati ini hanya berbagi takjil dan berbuka bersama dengan karyawan juga masyarakat sekitar.
Dia menjamin makanan dan minuman yang dijual dibuat dari bahan-bahan yang segar dan yang terpenting halal.
"Tak usah khawatir, kadang-kadang karena kami berbeda dari agama, ada [pertanyaan] halal apa tidak. Itu dijamin pasti halal," ujarnya.