Kisah Haya & Retyan, 2 Wartawati kumparan yang Tak Gentar Melawan Saat Dijambret

21 Maret 2024 17:19 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
7
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Haya Syahira dan Retyan Sekar. Dok: kumparan.
zoom-in-whitePerbesar
Haya Syahira dan Retyan Sekar. Dok: kumparan.
ADVERTISEMENT
Sepekerjaan, sekosan, senasib sepenanggungan. Itulah kisah hidup Haya Syahira dan Retyan Sekar, dua wartawati kumparan.
ADVERTISEMENT
Ini salah satu cerita yang membuat mereka disegani: Melawan penjambret dengan gagah berani.

Kisah Haya

Pada Kamis dini hari, 21 Maret 2024, Haya dijambret saat menumpangi ojek online (ojol) sepulang liputan di gedung Komisi Pemilihan Umum (KPU), di Menteng, Jakarta Pusat.
Handphone (hp) iPhone 13 Haya yang lagi menjalankan aplikasi peta dicolong dari tangan gadis asal Aceh itu.
"Gue langsung teriak!" kata Haya menceritakan pengalaman itu.
Teriakan Haya membuat pemotor lain turut membantu mengejar penjambret yang makin lama makin menjauh. "Ada kali, Bang, 7 motor (yang ikutan mengejar)," kata Haya.
Di antara gerombolan pemotor yang membantu Haya, ada seorang tukang ojek yang menanyakan apakah penjambret itu pakai motor Suzuki Satria. Haya bilang iya.
ADVERTISEMENT
"Wah gue tahu tuh mukanya, waktu itu nyaris ketangkep ayo kita kejar!" kata tukang ojek itu sebagaimana diceritakan Haya.
Haya membuka iPad lalu menyalakan fitur "Find My" untuk memonitor pergerakan hp yang dibawa penjambret.
Lalu, Haya dan rombongan pemotornya mengejar penjambret dari depan gedung KPU ke daerah Gondangdia-Cikini.
"Beneran kejar-kejaran, Bang, dia (penjambret) sembunyi, kita dapet sampai kayaknya dia ketakutan," kata Haya.
Walhasil, penjambret itu meninggalkan hp Haya di Taman Lawang, lalu melarikan diri. Haya berhasil menyelamatkan hpnya.
Belakangan, Haya menyadari penjambret itu telah membuka aplikasi WhatsApp, mengirimkan chat "Ni hp saya taro flyover taman lawang", menyertakan foto tempat ia menaruh hp Haya.
Chat penjambret ke hp Haya, dilihat dari hp Retyan. Dok: kumparan.
Yang dikirimkan pesan oleh si penjambret: Retyan.
ADVERTISEMENT

Kisah Retyan

Kali ini, cerita Retyan atas penjambretan yang dialaminya pukul 21.30 WIB, Rabu, 19 Juli 2023.
Saat itu, sepulang Retyan nongkrong-sehabis-liputan, motor ojol yang ditumpanginya melaju di Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan.
Saat Retyan sedang menggunakan hp, tiba-tiba dari kanan penjambret berusaha merebut hp iPhone 13 itu dari tangan gadis asal Solo ini.
Retyan kaget dan berupaya berteriak "Woy!"—tapi suaranya tercekat.
Retyan pun sekuat tenaga mempertahankan hp—dan berhasil. "Tarik-tarikan sama penjambret," ujarnya.
"Aku ingat berpandangan mata sama penjambret," kata Retyan.
Momen itu terjadi sekelebat, bahkan tukang ojol baru sadar ada jambret sejurus kemudian.
"Bapak Ojol bilang 'Ayo kita kejar' terus aku bilang 'Jangan Pak nanti kita dibunuh' terus Pak Ojol bilang 'Enggak bakal neng, temen saya banyak'," kata Retyan mengenang percakapan itu.
ADVERTISEMENT
Pada akhirnya memang tidak ada adegan Retyan mengejar penjambret, apalagi ojolnya memakai motor listrik.
"Gimana mau ngejar, motor listrik kan cuma ngggggg..." kata Retyan menirukan suara laju motor listrik yang nyaris tidak terdengar.
Meski selamat, Retyan pulang dengan tangan gemetar.
"Dari kejadian itu, sekarang aku punya insting jambret," kata Retyan.