Klarifikasi Penumpang Turkish Airlines yang Disebut Mabuk dan Serang Kru

13 Oktober 2022 21:54 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Istri John Jaiz Muhammad, Puti Intan Ageyani Boudewijn, menunjukkan foto suaminya yang luka-luka. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Istri John Jaiz Muhammad, Puti Intan Ageyani Boudewijn, menunjukkan foto suaminya yang luka-luka. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
ADVERTISEMENT
Penumpang pesawat Turkish Airlines rute Istanbul-Jakarta, Muhammad John Jaiz Boudewijn (48) diturunkan di Bandara Kualanamu, Deli Serdang, Sumut, Selasa (11/10) sore. John diturunkan karena disebut menyerang kru pesawat. Saat itu, penumpang lain ikut menghajar John hingga babak belur.
ADVERTISEMENT
John yang merupakan pilot Batik Air itu membantah semua tuduhan yang dilayangkan padanya. Lewat rekannya Supri Abu, pihak John menjelaskan kronologi versinya.
Menurut Supri Abu, kejadian bermula saat John terganggu dengan adanya anjing yang dibawa seorang penumpang di kursi 13A yang duduk berdekatan dengannya di dalam penerbangan itu.
John yang duduk di bangku 11B, sempat dijilat oleh anjing. Ia kemudian melakukan protes dan meminta penjelasan kepada kru yang bertugas.
"Karena beliau juga seorang kru pesawat swasta di Indonesia, dia tahu aturan. Beliau seorang kapten senior. Makanya dia tahu ada ketentuan-ketentuan membawa binatang peliharaan ke kabin pesawat, ada yang membolehkan ada yang tidak," ujar Supri Abu dalam rilis media di daerah BSD, Kamis (13/10) malam.
ADVERTISEMENT
John mengakui bahwa ia berbicara dengan kru pesawat menggunakan nada yang tinggi. Ia juga mengaku dalam keadaan emosi saat itu.
"Begitu beliau duduk kembali ke kursinya, kakinya tersandung oleh penumpang lain, kebetulan ia memegang kopi sehingga tumpah. Terpecik ke penumpang lain, sehingga beberapa ada yang kena. Beliau sudah meminta maaf," ujar Supri.
Usai peristiwa tumpahnya kopi, John masih berkukuh untuk meminta keterangan kru pesawat soal anjing dalam penerbangan itu.
"Terjadilah pembicaraan yang agak keras dengan kru pesawat, dan menyebabkan korban ini ditenangkan. Sehingga terjadi adu argumen yang keras, yang menyebabkan korban dipukul dulu, beliau membela diri, karena merasa tahu prosedur, karena tidak mabuk, dia membela diri," katanya.
Kapten Oky Rachmat Triwibowo (kiri), Supri Abu (tengah), dan istri korban Puti Intan Ageyani Boudewijn (kanan) saat memberi keterangan pers, Kamis (13/10/2022). Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
Saat terjadi keributan antara John dengan kru pesawat, penumpang lain ikut memukul John. Pihaknya bahkan menyebut ada penumpang yang memukul John menggunakan pisau logam.
ADVERTISEMENT
"Pada saat itu korban pasrah karena tahu aturan. Mungkin dianggap penumpang yang tidak bisa diatur, beliau diikat, setelah bonyok. Beredar juga video-video, beliau itu membela diri," ujarnya
Pesawat itu kemudian mengubah arah pesawat dan mendarat di Bandara Kualanamu, Deli Serdang. John saat itu diturunkan dengan kondisi tangan terikat.
"Di Medan ini beliau diturunkan tanpa prosedur, apa yang terjadi sebenarnya, beliau hanya diturunkan. Jadi tidak ada penyerahan apa yang terjadi di pesawat, tidak ada, dan captain tidak turun. Kemudian berkembang lah berita korbannya mabuk, nah ini yang membuat keluarga sangat terpukul," kata Supri.
Hasil pemeriksaan di rumah sakit Deli Serdang juga menunjukkan John tidak mabuk dan tidak terpengaruh obat-obatan. "Kami meminta dari RS untuk ada bukti, memang tidak ada pengaruh alkohol," ucap Supri.
ADVERTISEMENT