Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
ADVERTISEMENT
Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) mengklarifikasi berita yang beredar terkait isi rekaman Cockpit Voice Recorder (CVR) Lion Air JT-610 yang jatuh di Perairan Ujung Karawang, Jawa Barat. Mereka membantah semua berita yang sempat muncul di berbagai media.
ADVERTISEMENT
Berita yang beredar di antaranya soal adanya upaya dari pilot untuk memecahkan masalah melalui handbook saat ada masalah dengan pesawat terbang dari Jakarta menuju ke Pangkalpinang, Bangka Belitung. Tapi, pilot tidak menemukan solusi atas masalah yang dihadapi dari handbook itu.
Selain itu, ada berita yang menuliskan peran pilot ketiga di penerbangan Bali-Jakarta. Pilot inilah yang menyelamatkan penerbangan saat masalah pada pesawat Boeing 723 Max-8 terjadi. Mereka terbang dengan mode manual hingga mendarat selamat di Bandara Soekarno-Hatta.
"Sampai saat ini kami menganggap berita yang beredar meski disiarkan media ini, bahwa apa yang tertulis tidak sama dengan CVR. Jadi kami beranggapan bahwa CVR kami belum bocor," kata Kepala Sub Komite Investigasi Keselamatan Penerbangan KNKT, Kapten Nurcahyo Utomo, saat konferensi pers di kantor KNKT, Gambir, Jakarta Pusat, Kamis (23/1).
Namun, Cahyo mengatakan, sempat ada kepanikan saat Lion Air JT-610 dari Jakarta ke Pangkapinang jatuh. Kepanikan muncul setelah penumpang mengetahui seperti pilot tak bisa mengendalikan pesawat. Tapi, Cahyo enggan mengungkapkan teriakan apa yang muncul saat kepanikan terjadi.
ADVERTISEMENT
"Saya enggak bisa ngomong (teriakan apa saja). Di akhir penerbangan pilot enggak bisa me-recover penerbangan. Di situlah muncul kepanikan," ucap dia.