Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
KNKT Ungkap Pentingnya Temukan CVR Sriwijaya Air: Tak Ada Data Diskusi Pilot
10 Februari 2021 18:06 WIB
ADVERTISEMENT
Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT ) hingga kini belum berhasil menemukan cockpit voice recorder (CVR) pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu.
ADVERTISEMENT
Ketua Sub Komite Investigasi Kecelakaan Penerbangan, Nurcahyo Utomo, mengungkapkan keberadaan CVR sangat penting untuk menjawab penyebab jatuhnya pesawat Sriwijaya Air. CVR ini bisa mengungkapkan tindakan yang dilakukan pilot saat pesawat mengalami masalah.
"Pengaruhnya signifikan bagi kami karena kami tidak memiliki data terutama terkait apa diskusi para pilot. Bagaimana komunikasi keduanya, dan apa yang terjadi dalam cockpit kita mungkin tidak tahu karena tidak adanya CVR," kata Nurcahyo dalam konferensi persnya, Rabu (10/2).
Nurcahyo mengatakan, lewat data CVR, dapat menjawab sejumlah pertanyaan yang kini masih jadi tanda tanya, salah satunya terkait anomali pada dua autothrottle pesawat.
Seperti, apa yang terjadi sehingga autothrottle sebelah kiri bergerak mundur ke belakang. Sementara yang kanan hanya diam saat pesawat turun dari ketinggian hingga akhirnya membentur laut.
ADVERTISEMENT
"Namun, apabila semua upaya ini memang CVR tidak ditemukan, maka kita akan melakukan investigasi analisa dari semua data yang kita punya. Jadi apa yang ada akan kita mandapatkan sebaik mungkin. Tapi apabila CVR ada akan sangat membantu," ungkap Nurcahyo.
Sementara itu, Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono menegaskan instansinya tetap berkomitmen untuk menemukan CVR dengan bantuan Kemenhub, Basarnas, dan pihak lainnya. Hal ini karena data CVR bisa mempengaruhi kesimpulan dari penyelidikan.
"Kalau (CVR) tidak ketemu, kami terus terang tidak bisa hasilkan report atau kesimpulan untuk mengatakan apa yang terjadi di terakhir-terakhir itu," tutup Soerjanto.
KNKT sebelumnya mengungkapkan tantangan yang dihadapi petugas di lapangan dalam menemukan CVR Sriwijaya Air SJ 182. Salah satunya karena kondisi cuaca di perairan Kepulauan Seribu yang buruk, yakni gelombang tinggi dan terhalang lumpur sehingga membatasi jarak pandang penyelam.
ADVERTISEMENT
Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 jatuh di perairan Kepulauan Seribu pada 9 Januari lalu, tidak lama setelah lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang. Pesawat ini membawa 62 orang, termasuk enam awak pesawat aktif dan 56 penumpang.