Kode Janur Kuning Belum Melengkung dari Politikus PKS Jazuli, Apa Artinya?

5 September 2023 14:33 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kendaraan melintas di jalan yang pinggirnya dihiasi penjor atau hiasan janur kuning khas Bali di Jalan Tanah Kilap, Denpasar, Bali, Kamis (10/11/2022). Foto: Aditya Pradana Putra/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Kendaraan melintas di jalan yang pinggirnya dihiasi penjor atau hiasan janur kuning khas Bali di Jalan Tanah Kilap, Denpasar, Bali, Kamis (10/11/2022). Foto: Aditya Pradana Putra/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Ketua Fraksi PKS DPR, Jazuli Juwaini, mengungkapkan partainya membuka peluang membentuk poros baru dengan parpol mana pun. Termasuk dengan Partai Demokrat dan PPP.
ADVERTISEMENT
Menurut Jazuli, segala kemungkinan lain masih bisa terjadi meskipun PKS telah memutuskan mendukung Anies Baswedan sebagai capres.
"Kalian ini kan masih sebagian belum nikah kan? Sebagian belum punya anak, itu ada istilah sebelum janur kuning melengkung, orang bisa saja meskipun tadi PKS di Majelis Syuro sudah memutuskan Mas Anies sebagai capres," kata Jazuli di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (5/8).
Politisi PKS Jazuli Juwaini tiba di rumah duka Gus Sholah, Senin (3/2) Foto: Abyan Faisal Putratama
Jazuli menilai, usulan partai Demokrat yang menginginkan adanya poros baru merupakan bagian hak prerogatif dari partai bestuan Susilo Bambang Yudhoyono.
"PKS tidak boleh apa namanya menjudge bahwa ini benar, ini tidak benar, pendapat-pendapat atau proposal yang diajukan oleh parpol lain, itulah hak prerogatif partai tersebut," ungkapnya.
Lebih lanjut, Jazuli menambahkan, PKS hingga saat ini masih terbuka jika nantinya Demokrat mengajukan proposal terkait pembentukan koalisi baru tersebut.
ADVERTISEMENT
"Silakan saja, ya diajukan kemudian didiskusikan itu hal biasa lah, mendiskusikan proposal antar partai politik," pungkas dia.
Sebelumnya, Ketua Badan Pembina Organisasi, Kaderisasi, dan Keanggotaan (BPOKK) DPP Partai Demokrat Herman Khaeron yakin pihaknya tak mungkin rujuk dengan Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) yang mendukung Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (Cak Imin) sebagai capres-cawapres di 2024.
Menurut Herman, terlalu banyak aspek yang telah dicederai NasDem dan Anies.
"Saya rasa tidak mungkin, banyak aspek dalam hal ini. Kemungkinan kecil sekali," kata Herman di Kantor DPP Partai Demokrat, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (4/9).
Ia pun menilai Demokrat bisa saja membentuk poros baru. AHY sebelumnya memang sudah menyatakan Demokrat siap move on.
"Ini kan hanya pemikiran saya, bisa saja terjadi (poros baru) karena dinamika politik. Tapi yang sudah pasti kan dua koalisi yang sudah pasti, koalisi Pak Prabowo dan koalisi Pak Ganjar," kata dia.
ADVERTISEMENT