Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Anggota Komisi I DPR RI Dave Laksono meminta TNI AD untuk melakukan evaluasi SOP penyimpanan amunisi imbas meledaknya gudang nomor 6 Gudmurah Jaya/Bekasi yang meledak pada Sabtu (30/3) malam.
ADVERTISEMENT
“Hal inilah yang harus dicari tau agar bisa didalami dan diperbaiki baik aturan penyimpanannya,” kata Dave saat dihubungi, Senin (1/4).
Dave juga meminta penanganan ini fokus pada keselamatan masyarakat terutama yang bermukim di dekat gudang penyimpanan amunisi kedaluwarsa itu.
“Juga didalami hal-hal untuk memastikan keamanan masyarakat sekitar itu benar-benar aman dan terjamin,” katanya.
Meledaknya Gudang Amunisi Daerah Jaya/Bekasi pada Sabtu (31/3) malam ini memang tidak memakan korban jiwa. Hanya saja sebagian warga yang tinggal dekat dengan gudang ini mengalami mengalami kerugian materil seperti plafon rumah yang roboh dan kaca yang pecah.
Bahkan ada beberapa serpihan amunisi seperti granat yang ikut terlempar ke pemukiman rumah warga. Akibatnya, ratusan warga terpaksa mengungsi sementara malam itu sampai lingkungan perumahan steril.
ADVERTISEMENT
Dari sisi keselamatan, sebaiknya rumah warga tidak dibangun dekat dengan gudang senjata karena memiliki risiko tinggi.
Menurut Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak, wilayah di dekat TPA Bantar Gebang itu kosong dari permukiman sehingga cocok untuk tempat penyimpanan amunisi kedaluwarsa.
Namun seiring berjalan waktu, kompleks rumah warga dibangun semakin masif sehingga semakin mendekat dengan gudang.
Terkait hal ini Maruli berjanji akan segera melakukan evaluasi SOP terkait keberadaan gudang dan keselamatan warga sekitar.
“Dengan kondisi itu, ya, kami nanti akan evaluasi lagi,” kata Maruli Minggu (1/4).