Komisi I Minta TNI Evaluasi SOP Penyimpanan Amunisi

1 April 2024 14:26 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sejumlah warga dari Kampung Parung Pinang membawa barang bawaan untuk diungsikan sementara karena lokasi mereka berdekatan dengan lokasi kebakaran Gudang Amunisi Daerah, Ciangsana, Bogor, Jawa Barat, Minggu (31/3). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Sejumlah warga dari Kampung Parung Pinang membawa barang bawaan untuk diungsikan sementara karena lokasi mereka berdekatan dengan lokasi kebakaran Gudang Amunisi Daerah, Ciangsana, Bogor, Jawa Barat, Minggu (31/3). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
ADVERTISEMENT
Anggota Komisi I DPR RI Dave Laksono meminta TNI AD untuk melakukan evaluasi SOP penyimpanan amunisi imbas meledaknya gudang nomor 6 Gudmurah Jaya/Bekasi yang meledak pada Sabtu (30/3) malam.
ADVERTISEMENT
“Hal inilah yang harus dicari tau agar bisa didalami dan diperbaiki baik aturan penyimpanannya,” kata Dave saat dihubungi, Senin (1/4).
Dave juga meminta penanganan ini fokus pada keselamatan masyarakat terutama yang bermukim di dekat gudang penyimpanan amunisi kedaluwarsa itu.
“Juga didalami hal-hal untuk memastikan keamanan masyarakat sekitar itu benar-benar aman dan terjamin,” katanya.
Meledaknya Gudang Amunisi Daerah Jaya/Bekasi pada Sabtu (31/3) malam ini memang tidak memakan korban jiwa. Hanya saja sebagian warga yang tinggal dekat dengan gudang ini mengalami mengalami kerugian materil seperti plafon rumah yang roboh dan kaca yang pecah.
Sejumlah petugas keamanan perumahan membantu menyisir keberadaan material diduga sisa bahan peledak dan amunisi yang terlempar hingga perumahan Cluster Visalia di Perumahan Kota Wisata, Gunung Putri, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Minggu (31/3/2024). Foto: Aditya Pradana Putra/ANTARA FOTO
Bahkan ada beberapa serpihan amunisi seperti granat yang ikut terlempar ke pemukiman rumah warga. Akibatnya, ratusan warga terpaksa mengungsi sementara malam itu sampai lingkungan perumahan steril.
ADVERTISEMENT
Dari sisi keselamatan, sebaiknya rumah warga tidak dibangun dekat dengan gudang senjata karena memiliki risiko tinggi.
Menurut Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak, wilayah di dekat TPA Bantar Gebang itu kosong dari permukiman sehingga cocok untuk tempat penyimpanan amunisi kedaluwarsa.
Namun seiring berjalan waktu, kompleks rumah warga dibangun semakin masif sehingga semakin mendekat dengan gudang.
Terkait hal ini Maruli berjanji akan segera melakukan evaluasi SOP terkait keberadaan gudang dan keselamatan warga sekitar.
“Dengan kondisi itu, ya, kami nanti akan evaluasi lagi,” kata Maruli Minggu (1/4).