Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Komisi I soal 26 WNI Dievakuasi dari Afghanistan: Respons Cepat dari Pemerintah
21 Agustus 2021 10:43 WIB
ยท
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Pemerintah Indonesia telah mengevakuasi 26 WNI beserta 7 WNA dari Kabul, Afghanistan. Mereka sudah sampai di Tanah Air pada Sabtu (21/8) dini hari.
ADVERTISEMENT
Anggota komisi I DPR, Christina Aryani, mengapresiasi pemerintah yang segera mengevakuasi WNI dari Afghanistan sebagai respons cepat dari situasi yang terjadi saat ini.
"Untuk ini kami memberikan apresiasi kepada Pemerintah, khususnya Kementerian Luar Negeri, Panglima TNI , terkhusus TNI AU, KBRI Kabul serta kantor perwakilan lain dan juga seluruh pihak yang terlibat dalam misi evakuasi ini," kata Christina, Sabtu (21/8).
"Keberhasilan misi evakuasi dapat terlaksana atas kerja keras, kerja sama serta respons cepat dari kementerian dan lembaga serta berbagai perwakilan RI di luar negeri," lanjut dia.
Politikus Golkar ini mengatakan Komisi I menerima informasi bahwa misi diplomatik tetap berjalan. Namun, misi diplomatik sementara ini dilakukan di Islamabad, Pakistan.
"Informasi yang kami terima bahwa political presence (misi diplomatik) melalui KBRI Kabul yang sementara dilakukan dari Islamabad, Pakistan akan tetap berjalan sambil terus memantau perkembangan situasi di Afghanistan," ujarnya.
Lebih lanjut, ia berpandangan Indonesia perlu memantau perkembangan di Afghanistan untuk menentukan sikap lebih lanjut.
ADVERTISEMENT
"Kami berpendapat Indonesia perlu untuk memantau dan menunggu perkembangan lebih lanjut terkait dengan proses peralihan kepemimpinan yang terjadi di Afghanistan sebelum dapat menentukan sikap lebih lanjut," tandas Christina.
Sebelumnya, Menlu Retno Marsudi mengatakan proses evakuasi tak mudah dan memerlukan koordinasi yang baik. Retno menjelaskan, persiapan evakuasi ini dilakukan secara matang dan hati-hati karena dinamika di lapangan selalu berubah usai Taliban berhasil menguasai Afghanistan.
"Proses ini benar-benar, sebuah proses yang tidak mudah dan memerlukan koordinasi yang kuat," kata Retno dalam konferensi pers di Lanud Halim Perdanakusuma yang disiarkan secara daring.