Korea Utara Tuduh Wabah COVID-19 di Negaranya Berasal dari Korsel

1 Juli 2022 15:28 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un, meninjau apotek di Pyongyang, Korea Utara, pada Minggu (15/5/2022). Foto: KNCA/Korean News Service via AP
zoom-in-whitePerbesar
Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un, meninjau apotek di Pyongyang, Korea Utara, pada Minggu (15/5/2022). Foto: KNCA/Korean News Service via AP
ADVERTISEMENT
Korea Utara mengeklaim munculnya wabah COVID-19 pertama di negara itu dimulai dari warganya yang menyentuh benda asing di dekat perbatasan dengan Korea Selatan. Pernyataan ini disimpulkan Pyongyang melalui hasil investigasi yang diperoleh pada Jumat (1/7/2022).
ADVERTISEMENT
“Mengumumkan hasil penyelidikan pada hari Jumat, Korea Utara memerintahkan orang-orang untuk dengan waspada menangani hal-hal asing yang datang oleh angin dan fenomena iklim lainnya serta balon di daerah-daerah di sepanjang garis demarkasi (garis gencatan senjata) dan perbatasan,” lapor Kantor Berita Korea Utara, KCNA, dikutip dari Reuters.
Menurut KCNA, seorang tentara berusia 18 tahun dan seorang anak berusia 5 tahun asal Korea Utara telah melakukan kontak dengan benda asing di sekitar tempat tinggalnya di bagian timur Korea Utara, Kumgang. Kemudian pada awal April mereka menunjukkan gejala demam yang diduga COVID-19.
Korea Selatan merupakan negara tetangga terdekat Korut, namun KCNA tidak secara gamblang menyebut Korea Selatan dalam laporan tersebut. Kendati demikian, para pembelot dan aktivis asal Korea Utara yang berhasil melarikan diri selama beberapa dekade ini kerap menerbangkan balon dari Selatan yang berisi selebaran bantuan kemanusiaan.
ADVERTISEMENT
Aktivis konservatif Korea Selatan meluncurkan balon yang membawa selebaran yang mencela pemimpin Korea Utara Kim Jong Il selama rapat umum di Hwacheon, Korea Selatan. Foto: AP Photo/Ahn Young-joon
Pihak Pyongyang mengatakan, pada akhir April pihaknya untuk pertama kalinya berhasil menemukan bukti adanya kelompok pembelot yang selama ini mengirim balon udara ke wilayah Korea Utara melintasi perbatasan dari salah satu kota di Korea Selatan, Gimpo.
Terkait klaim Pyongyang, Kementerian Unifikasi Korea Selatan (badan yang menangani urusan antar-Korea) mengatakan, tidak mungkin virus COVID-19 memasuki Korea Utara melalui selebaran yang dikirim melintasi perbatasan.
Selama beberapa pekan terakhir, Pyongyang mengumumkan wabah COVID-19 berhasil ditangani di negara itu. Namun klaim ini diragukan oleh para ahli dan komunitas kesehatan internasional, termasuk WHO (Organisasi Kesehatan Dunia).
Para ahli justru menganggap, secara faktual belum tentu angka yang disebut oleh media pemerintah Korea Utara akan sama dengan kondisi sebenarnya. Hal ini dikarenakan terbatasnya alat tes kesehatan yang memadai dan tidak adanya cakupan vaksinasi di negara itu.
ADVERTISEMENT
Terkini, Korea Utara melaporkan sejumlah 4.570 orang dengan kasus gejala demam tercatat pada Jumat (1/7/2022). Dengan ini, total pasien bergejala demam di Korea Utara sejak akhir April lalu mencapai 4,74 juta orang.