Korlantas soal Kapolri Sebut Ujian SIM Seperti Pemain Sirkus: Kita Evaluasi

21 Juni 2023 16:50 WIB
·
waktu baca 2 menit
Warga mengikuti ujian praktek Surat Ijin Mengemudi (SIM) dalam program SIM Cak Bhabin di Pasar Gunung Anyar, Surabaya, Jawa Timur, Selasa (27/9). Foto: Didik Suhartono/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Warga mengikuti ujian praktek Surat Ijin Mengemudi (SIM) dalam program SIM Cak Bhabin di Pasar Gunung Anyar, Surabaya, Jawa Timur, Selasa (27/9). Foto: Didik Suhartono/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyinggung praktik ujian SIM yang masih menyulitkan masyarakat. Dia juga mempertanyakan trek ujian berbentuk angka 8 dan zigzag, apakah masih relevan atau tidak.
ADVERTISEMENT
Jenderal bintang empat itu lalu mencontohkan trek ujian SIM di Daan Mogot yang rumit. Menurutnya, mereka yang bisa lolos dari trek ujian itu bisa jadi pemain sirkus.
Terkait hal tersebut, Direktur Regident Korlantas Polri, Brigjen Pol Yusri Yunus mengatakan, pihaknya akan melakukan evaluasi terhadap praktik ujian SIM.
"Gini, maksud Pak Kapolri itu kan dipermudah masyarakat. Kita akan evaluasi," kata Yusri kepada kumparan, Rabu (21/6).
Direktur Regident Korlantas Polri Brigjen Pol Yusri Yunus. Foto: Korlantas Polri
Yusri menuturkan, evaluasi praktik ujian SIM akan dilakukan dengan tetap berpedoman pada undang-undang. Namun dengan tidak mengesampingkan keinginan masyarakat.
"Arahan Pak Kapolri kan ingin meringankan masyarakat, tapi tidak keluar dari aturannya. Begitu," ujarnya.
Yusri menyebut, dalam melakukan evaluasi mereka juga akan bersumber pada data litbang Korlantas.
ADVERTISEMENT
"Semua harus lewat kajian lewat litbang data. Baru kita putuskan seperti apa," pungkasnya.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo melakukan sidak ke Satpas SIM, Daan Mogot, Jakarta Barat, Rabu (26/10). Foto: Instagram/@listyosigitprabowo
Sebelumnya, Jenderal Sigit mengatakan, pada dasarnya pembuatan SIM di Indonesia masih cukup sulit. Selain itu, masih banyak laporan dan keluhan dari masyarakat betapa buruknya pelayanan pembuatan SIM.
"Kita ingin tahu apa yang menyebabkan apa yang membuat kita kurang bagus. Kalau kita lihat, pembuatan SIM juga masih sulit. laporan kasus juga sama, balik nama kendaraan dana seterusnya dan tentunya ya kita akan selalu lakukan perbaikan," kata Sigit saat memberikan arahan kepada para wisudawan dan wisudawati di Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian 2023, Rabu (21/6).
Sigit mengatakan, dirinya sudah pernah meninjau bagaimana proses pembuatan SIM di beberapa tempat. Menurutnya, jika masih menggunakan metode seperti ini, hanya sedikit orang yang bisa mendapatkan SIM.
ADVERTISEMENT
"Kita kalau saya uji dengan tes ini dari 200 yang lulus paling 20. Bener nggak? nggak percaya? Kalian langsung saya bawa ke Daan Mogot langsung saya uji. Ya, karena kalau yang lolos dari situ, nanti pasti bisa jadi pemain sirkus," ucap Sigit.