Korsel Gandeng RI Kembangkan Tata Kelola Digital dan Keamanan Siber

11 Oktober 2024 13:52 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Manajer Pengembangan Internasional di Korea Institute of Patent Information Janet Sohlhee Yu, Kepala Pusat Pengembangan SDM Teknologi Informasi dan Komunikasi Kementerian Kominfo Hamdani Pratama dalam diskusi FPCI dan Korean Foundation di Jakarta. Foto: Tiara Hasna/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Manajer Pengembangan Internasional di Korea Institute of Patent Information Janet Sohlhee Yu, Kepala Pusat Pengembangan SDM Teknologi Informasi dan Komunikasi Kementerian Kominfo Hamdani Pratama dalam diskusi FPCI dan Korean Foundation di Jakarta. Foto: Tiara Hasna/kumparan
ADVERTISEMENT
Di tengah arus digitalisasi, keamanan data menjadi salah satu kunci dalam meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap layanan pemerintah.
ADVERTISEMENT
Dalam upaya mewujudkan transformasi digital Indonesia, Korea Selatan memastikan ingin memfokuskan kerja sama pada pengembangan tata kelola digital, termasuk keamanan siber.
Hal ini disampaikan dalam diskusi bersama Kepala Pusat Pengembangan SDM Teknologi Informasi dan Komunikasi Kementerian Kominfo Hamdani Pratama, dan Manajer Pengembangan Internasional di Korea Institute of Patent Information Janet Sohlhee Yu di Jakarta Selatan pada Kamis (10/10).
Menurut Janet, keamanan data adalah fondasi bagi terciptanya kepercayaan publik terhadap layanan digital pemerintah.
“Setiap layanan publik harus dimulai dengan data yang bersih dan aman. Ketika data terintegrasi dengan baik dan dilindungi, masyarakat akan merasa lebih percaya karena sistem yang digunakan lebih transparan dan andal,” jelasnya dalam workshop Indonesian Next Generation Journalist Network on Korea yang diselenggarakan FPCI dan Korean Foundation.
Manajer Pengembangan Internasional di Korea Institute of Patent Information, Janet Sohlhee Yu, dalam diskusi FPCI dan Korean Foundation di Jakarta Selatan, Kamis (10/10/2024). Foto: Tiara Hasna/kumparan
Menurutnya, Korsel telah mengembangkan strategi keamanan siber nasional sejak 2019 untuk melindungi sektor publik, dan pengalaman ini dibagikan kepada Indonesia melalui kerja sama bilateral.
ADVERTISEMENT
"Dengan segala sistem yang berkembang dengan baik, mungkin Indonesia sedang menuju ke sana (pengembangan keamanan siber). Walaupun masih banyak eror, tapi once datanya compatible, safe, unity, pasti kepercayaan masyarakat juga bisa meningkat," tambah Janet.

Digital Governance dan Keamanan Siber

Korea Selatan, dikenal sebagai salah satu negara dengan tata kelola digital terbaik di dunia, telah menjalin kerja sama dengan Indonesia melalui Digital Government Cooperation Center.
Program ini bertujuan membangun sistem ID digital nasional serta layanan publik berbasis digital yang aman dan efisien.
Dalam kesempatan itu, Janet juga mengungkap cara Korsel melindungi data publik dari ancaman siber.
“Kami memiliki tim respons nasional yang memantau dan mencegah serangan siber terhadap sektor publik, sebuah pendekatan yang dapat diadopsi Indonesia,” tuturnya.
Kepala Pusat Pengembangan SDM Teknologi Informasi dan Komunikasi Kementerian Kominfo Hamdani Pratama dalam diskusi FPCI dan Korean Foundation di Jakarta Selatan, Kamis (10/10/2024). Foto: Tiara Hasna/kumparan
Sementara itu, menyinggung visi Indonesia Emas 2045, Hamdani menekankan pentingnya pengembangan talenta digital, dengan target besar menciptakan lebih dari 458 ribu talenta baru hingga 2030.
ADVERTISEMENT
“Pemerintah perlu mendorong pembentukan pusat talenta digital di setiap provinsi, bekerja sama dengan pemerintah daerah dan universitas,” ujarnya.
Ia menyoroti pentingnya pengembangan talenta digital di Indonesia untuk mendukung infrastruktur keamanan ini.
“Kami sedang memperkuat kapasitas digital melalui beasiswa talenta digital dan kerja sama dengan universitas global, termasuk KAIST di Korea Selatan,” katanya.