Korut Ledakkan Jalan dan Rel Kereta Simbolik yang Terhubung ke Korsel

16 Oktober 2024 3:19 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gerbang perbatasan Korsel-Korut di Paju, menyusul diledakannya jalan raya dan rel kereta api simbolis yang menghubungkan kedua negara, Selasa (15/10).  Foto: Jung Yeon-je/AFP
zoom-in-whitePerbesar
Gerbang perbatasan Korsel-Korut di Paju, menyusul diledakannya jalan raya dan rel kereta api simbolis yang menghubungkan kedua negara, Selasa (15/10). Foto: Jung Yeon-je/AFP
ADVERTISEMENT
Korea Utara (Korut) meledakkan ruas jalan dan rel kereta api yang menghubungkan negara itu ke Korea Selatan (Korsel). Ada pun, dua objek tersebut adalah objek yang simbolis bagi dua negara.
ADVERTISEMENT
"Korut meledakkan bagian jalan Gyeoungui dan Donghae, sebelah utara garis demarkasi militer (MDL)," kata Kepala Staff Gabungan Korsel (JCS), dikutip dari AFP, Selasa (15/10).
"Tidak ada kerusakan pada militer kita, dan militer kita melepaskan tembakan balasan di sebelah selatan MDL," imbuhnya.
Infrastruktur yang diledakkan sebetulnya sudah terbengkalai. Tapi, dengan menghancurkannya, pemimpin Korut Kim Jong Un memberi pesan yang jelas bahwa mereka tak punya niat negosiasi dengan Korsel.
"Ini adalah cara militer yang praktis, terkait dengan dua negara yang masih bermusuhan, seperti yang selalu disebut oleh Korut," kata Yang Moo-jin, presiden Studi Korea Utara, di Seoul kepada AFP.
Korut nampaknya merencanakan membangun lebih banyak penghalang di sepanjang perbatasan. Yang menyebut, meledakkan jalan dan rel kereta api bisa jadi merupakan langkah persiapan.
ADVERTISEMENT
Kawasan Kaepong, Korut dilihat dari Odusan, Korea Selatan, Selasa (15/10) Foto: Jung Yeon-je/AFP
Tudingan Korut: Korsel Sebar Propaganda Anti Rezim via Drone di Pyongyang
Korut menuding Korsel sudah menyebarkan propaganda anti rezim di Pyongyang, menggunakan drone. Maka, Korut menjawabnya dengan meledakkan jalan raya dan rel kereta itu.
Militer Korsel sendiri membantah tudingan mengirim drone ke Pyongyang, tapi menolak memberi tanggapan. Bahkan, mereka diam saja ketika Pyongyang akan mendeklarasikan perang jika mereka menemukan drone lagi.
Saudari Kim Jong Un, Kim Yo Jong menyebut telah mendapatkan bukti drone itu. Ia yakin Korsel ada di balik pengiriman drone.
"Provokator akan membayar harga yang setimpal," kata Kim Yo Jong.
Meski dibantah militer Korsel, pengiriman drone, propaganda serta selebaran sendiri memang dilakukan para aktivis di Korsel. Biasanya, mereka menerbangkan balon, tapi ada juga yang menerbangkan drone kecil yang susah dideteksi ke utara.
ADVERTISEMENT
Tak seperti drone konvensional, drone yang mereka gunakan dibuat dari polypropylene. Sebuah bahan yang mirip dengan stirofoam, yang menyebabkan drone itu tak bisa dideteksi Korut.