Korut Perintahkan Pasukan di Perbatasan Korsel dalam Posisi Siap Tembak

14 Oktober 2024 14:45 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Personel militer ambil bagian dalam parade militer malam hari untuk memperingati 90 tahun berdirinya Tentara Revolusioner Rakyat Korea di Pyongyang, Korea Utara dari foto yang dirilis pada Selasa (26/4). Foto: KCNA/via REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Personel militer ambil bagian dalam parade militer malam hari untuk memperingati 90 tahun berdirinya Tentara Revolusioner Rakyat Korea di Pyongyang, Korea Utara dari foto yang dirilis pada Selasa (26/4). Foto: KCNA/via REUTERS
ADVERTISEMENT
Korea Utara (Korut) memerintahkan pasukannya di perbatasan Korea Selatan untuk dalam posisi siap tembak, Minggu (13/10). Perintah itu disampaikan usai Korsel diduga mengirimkan drone ke wilayahnya.
ADVERTISEMENT
Korut menduga drone-drone itu membagikan selebaran berisi propaganda menentang Kim Jong-un.
Peristiwa ini terjadi ketika hubungan dua Korea berada pada titik terendah. Pada 2024 ini, Korut mengumumkan Korsel sebagai musuh utama.
Sebuah fasilitas (atas C) yang diyakini sebagai pengeras suara Korea Utara terlihat di puncak bukit di Korea Utara dilihat dari Pulau Ganghwa Korea Selatan dekat Zona Demiliterisasi (DMZ) yang membagi kedua Korea, pada 11 Jumi 2024. Foto: YONHAP / AFP
Adapun perintah siap tembak diumumkan kantor berita Korut KCNA mengutip pernyataan seorang pejabat Kementerian Pertahanan.
"Staf umum KPA (Militer Korut) mengeluarkan perintah operasi pendahuluan pada 12 Oktober terhadap unit artileri gabungan di sepanjang perbatasan, untuk siap penuh melepaskan tembakan," ucap KCNA seperti dikutip dari Reuters.
KCNA menambahkan perintah berlaku bagi delapan brigade artileri bersenjata lengkap yang berjaga di perbatasan.
"Unit-unit lain diperintahkan meningkatkan pemantauan siaga penuh sedangkan pos pengamatan anti-udara sudah diperkuat," ucap KCNA.
Sebelumnya, tepatnya Jumat pekan lalu Korut mengumumkan drone Korsel menyebarkan selebaran propaganda sebanyak tiga kali sejak 3 Oktober 2024.
ADVERTISEMENT
Kemlu Korut menegaskan, menerbangkan drone ke negaranya sama saja sebagai serangan militer.
"Itu adalah provokasi serius yang tak bisa ditoleransi dan tak bisa dimaafkan," ucap dia.
Sementara itu Menhan Korsel Kim Yong-hyun membantah tuduhan Korsel perihal drone. Akan tetapi, beberapa waktu sesudahnya Staf Gabungan Militer Korsel malah menyebut belum bisa memastikan apakah tuduhan Korut itu benar atau tidak.