Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Kos 'Jasad Bayi di Freezer' Rp 600 Ribu per Bulan, Banyak Sampah dan Bau
5 Juli 2023 21:09 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Seorang ayah di Kecamatan Ciledug, Kota Tangerang, berinisial S, menyimpan jasad bayinya di freezer lantaran tak mampu membayar biaya pemakaman. S sehari-hari tinggal di sebuah indekos kecil bersama dengan istrinya, AA.
ADVERTISEMENT
Tarif kos itu Rp 600 ribu per bulan.
Pantauan kumparan, di kos yang beralamat di Jalan Tanah Seratus, Kelurahan Sudimara, Kecamatan Ciledug, Kota Tangerang, itu:
Di satu atap terdapat lima kamar kos. Meski di pinggir jalan raya, tapi kos ini tampak tak terawat.
Di lorong kos, terlihat banyak sampah dan barang berserakan. Bau cukup menyengat.
Pencahayaan di kos ini juga minim.
Setelah masuk, akan ada sebuah lorong dengan tiga pintu di sebelah kiri dan dua di kanan. S tinggal di kos nomor dua di sisi kiri.
Perempuan paruh baya yang tinggal di seberang pintu kos S, Yati, memperlihatkan bagian dalam kamar kosnya: Terdapat sebuah ruangan dengan kamar mandi di ujung ruangan.
Di kos ini, penghuni terlamanya adalah seorang pria bernama Yusnal (54). Yusnal yang tinggal di pintu nomor 3 menyebut S dan AA sudah setahun tinggal di kos tersebut, namun keduanya sangat tertutup.
ADVERTISEMENT
"Dia datang Juni tahun lalu, perempuannya (AA) sendiri (datang duluan)," ungkap dia.
Kronologi
Berikut kronologi kejadian "bayi freezer" ini:
2 Juli 2023
Istri S yakni AA dibawa ke rumah sakit. Usia kandungannya 8 bulan, dan diduga bayi yang di kandungnya telah meninggal.
3 Juli 2023
Pagi hari, bayi (yang telah diberi nama dengan inisial F) dilahirkan dalam kondisi sudah meninggal. AA pun dirawat.
Sore hari, S pulang membawa jasad bayi itu ke kamar kosnya.
Malam hari, S membacakan Yasin dan memasukkan bayi yang terbungkus kain itu ke freezer kulkas.
Alasan S memasukkan bayi ke kulkas adalah karena ia melihat di rumah sakit pun bayi itu dimasukkan ke pendingin.
Itu semua ia lakukan lantaran tidak punya uang untuk membayar biaya pemakaman.
ADVERTISEMENT
4 Juli 2023
Sang ayah kemudian berkeluh-kesah soal jasad anaknya kepada warga setempat. Keluarga ini mengontrak kamar di Jalan Tanah Seratus, Kelurahan Sudimara.
Warga melapor ke pemerintah desa hingga ke kelurahan-kecamatan, polisi pun mendapatkan laporannya.
Sang ayah disebut bingung tidak tahu bagaimana mau memakamkan jasad bayi karena ia benar-benar tidak punya uang.
Warga pun membantu pemakaman.
"Kita juga membantu KTP dan BPJS bagi keluarga ini," kata Camat Ciledug, Marwan, Rabu (5/7).