Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
KPK Panggil Wakil Ketua PN Surabaya dan 2 Hakim Terkait Kasus Hakim Itong
2 Maret 2022 11:50 WIB
ยท
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
"Dipanggil sebagai saksi tindak pidana korupsi suap pengurusan perkara di PN Surabaya Jawa Timur," kata plt juru bicara KPK Ali Fikri dalam keterangannya, Rabu (2/3).
Adapun dua orang saksi lainnya adalah hakim PN Surabaya bernama Kusdarwanto dan Gunawan Tri Budiono. Keduanya juga akan diperiksa untuk tersangka Itong.
Belum diketahui apa saja yang akan didalami penyidik terhadap ketiganya. Namun, dalam pemeriksaan dua orang hakim pada Selasa (1/3), ada sejumlah hal yang didalami oleh penyidik KPK.
Saat itu, KPK memanggil tiga orang hakim yakni dua orang hakim Pengadilan Negeri Surabaya bernama Emma Elyani dan Yoes Hartyarso; dan seorang hakim dari Pengadilan Negeri Makassar bernama Mohammad Fadjarisman. Namun, Mohammad Fadjarisman tak menghadiri panggilan.
ADVERTISEMENT
KPK membeberkan, dalam pemeriksaan terhadap Emma dan Yoes didalami terkait proses persidangan di PN Surabaya yang melibatkan Itong.
"Para saksi ini hadir dan didalami pengetahuannya antara lain terkait dengan proses persidangan beberapa perkara di PN Surabaya yang melibatkan tersangka IIH sebagai salah satu hakim yang ikut dan turut menyidangkan perkara dimaksud," kata Ali.
"Di samping itu dikonfirmasi atas dugaan adanya aliran sejumlah uang dalam penentuan putusan perkara dimaksud," sambung dia.
Dalam kasus ini, Hakim Itong ditetapkan sebagai tersangka bersama dengan panitera pengganti PN Surabaya, Hamdan. Keduanya diduga menerima suap dari advokat bernama Hendro Kasiono.
Hendro Kasiono merupakan kuasa hukum perusahaan PT Soyu Giri Primedika (SGP). Hendro Kasiono juga dijerat sebagai tersangka KPK.
ADVERTISEMENT
Hendro Kasiono, diduga memberikan suap kepada Itong melalui Hamdan. Tujuannya, agar Itong menjatuhkan vonis sesuai keinginan PT SGP. Salah satunya diduga agar PT SGP dinyatakan dibubarkan dengan nilai aset yang bisa dibagi sejumlah Rp 50 miliar.
Pada saat OTT, KPK menemukan bukti uang Rp 140 juta yang diduga suap. Namun, KPK juga mendapat informasi Itong diduga menerima suap dari pihak berperkara lain. Hal itu yang akan didalami penyidik.