KPU soal Kampanye Pilwalkot Bima Berujung Maut: Masa Puncak, Jaga Kondusivitas

Anggota KPU Idham Holik memberikan keterangan pers terkait persiapan pendaftaran pasangan capres-cawapres di Gedung KPU RI, Jakarta, Senin (16/10/2023). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan

Kampanye Pilwalkot Bima berujung maut. Satu orang pendukung pasangan Arahman Abidin-Feri Sofiyan (Man-Feri) tewas dalam kericuhan itu.

Terkait peristiwa itu, komisioner KPU Idham Holik mengingatkan semua peserta Pilkada hingga simpatisan tetap menjaga keamanan dan ketertiban selama kampanye. Terlebih, ini memasuki masa puncak kampanye.

“Tidak hanya pasangan calon, beserta timnya tetapi juga kepada pemilih yang mengikuti kegiatan kampanye, wajib menjaga ketertiban, kenyamanan, keamanan, dan kondusivitas,” kata Idham saat dihubungi, Jumat (22/11).

“Apalagi saat ini di puncak masa kampanye, karena masa kampanye akan berakhir pada tanggal 23 November 2024. Tanggal 24, 25, dan 26 November, adalah hari tenang,” imbuhnya.

Menjelang masa tenang, Idham berharap kejadian serupa tak terulang baik itu di Bima maupun di daerah lainnya. Ia menuturkan, KPU aktif berkomunikasi dengan seluruh pemangku kebijakan terkait untuk mendorong terselenggaranya Pilkada aman dan damai.

“Kami mengapresiasi pihak kepolisian yang bergerak cepat dan responsif untuk terwujudnya situasi yang kondusif,” tuturnya.

Sebelumnya, terjadi ricuh saat kampanye Pilwalkot Bima. Peristiwa terjadi saat kampanye pasangan Arahman Abidin-Feri Sofiyan (Man-Feri) di Lapangan Serasuba, Kota Bima, Kamis, 21 November 2024.

Tiba-tiba saja, kericuhan di tengah kampanye terjadi. Dari peristiwa itu, 3 orang ditusuk. Satu warga bernama Ferdian (16) asal Oi Mbo, Rasanae Timur, tewas.

"Motifnya masih kami selidiki," kata Wakil Kepala Polres Bima Kota Kompol Herman dikutip dari Antara, Jumat (22/11).

Sementara, dua warga lainnya harus menjalani perawatan di RSUD Kota Bima. Kedua korban luka, yakni Sulaiman dan Ikrawan.