Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Kremlin: Tak Ada Rencana Teken Perjanjian selama Kunjungan Kim Jong-un ke Rusia
15 September 2023 17:52 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Tidak ada kesepakatan yang telah ditandatangani — maupun rencana untuk melakukan itu, selama kunjungan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un ke Timur Jauh Rusia pada pekan ini.
ADVERTISEMENT
Kim tiba di Rusia menggunakan kereta lapis baja pada Rabu (13/9) dan disambut oleh Presiden Vladimir Putin. Dia dilaporkan bakal berada di Rusia selama beberapa hari ke depan.
Dikutip dari AFP, juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, berkomentar soal penandatanganan perjanjian Korea Utara-Rusia tersebut, pada Jumat (15/9).
"Tidak ada perjanjian yang ditandatangani dan tidak ada rencana untuk menandatangani perjanjian apa pun," ujarnya.
Komentar ini muncul, di tengah kekhawatiran Amerika Serikat bahwa kedua negara kemungkinan bakal menghasilkan kesepakatan jual beli senjata. Apabila ada suatu transaksi yang disepakati antara dua negara yang disanksi oleh AS tersebut, maka ada sanksi baru siap menunggu.
Pada hari yang sama, Kim dan Putin dilaporkan sedang berada di Kota Komsomolsk-on-Amur, Timur Jauh Rusia, untuk mengunjungi pabrik yang memproduksi pesawat dan senjata Rusia.
Pabrik yang diberi nama 'Komsomolsk' ini menjadi produsen pesawat sipil hingga pesawat tempur modern seperti Su-35 dan Su-57. Di sana, terdapat pula fasilitas produksi suku cadang pesawat tempur dan sipil Superjet-100.
ADVERTISEMENT
Adapun Kim sehari sebelumnya telah berkunjung ke bandar antariksa paling modern di Rusia, Vostochny Cosmodrome, yang terletak di hutan belantara Timur Jauh Rusia.
Dalam KTT Rusia-Korea Utara tahun ini, Putin dan Kim sepakat membicarakan proyek kerja sama lebih besar khususnya di sektor militer — meski terancam sanksi internasional tambahan.
Di sisi lain, AS dan Korea Selatan sepakat bakal menjatuhkan sanksi kepada Rusia dan Korea Utara apabila suatu transaksi jual beli senjata terjadi.